Pengawasan Distribusi Obat TB Di Puskesmas Diperketat

:


Oleh G. Suranto, Minggu, 3 April 2016 | 13:13 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 278


Jakarta, InfoPublik - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan memperketat distribusi dan pengawasan obat untuk penyakit Tuberculosis (TB) di Puskesmas.

“Penyakit TB sangat berbahaya, sebab satu orang penderita TB dapat menularkan pada 10 orang. Artinya, kalau dibiarkan akan sangat berbahaya,” kata Basuki pada saat kegiatan HUT TB Sedunia yang dipusatkan di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (2/4).

Untuk itu, kata dia, Pemprov DKI terus memperbanyak rumah sakit dengan puskesmas kecamatan menjadi rumah sakit type D. Tahun ini, Pemprov DKI juga akan menambah sebanyak 1.950 ranjang yang akan disebar di puskesmas dan RSUD di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, pihaknya  juga akan memperketat dan kontrol obat TB di puskesmas, karena diberikan secara gratis. Dirinya mensinyalir dahulu banyak oknum yang mencuri obat tersebut, dan masyarakat tidak kebagian.

“Dengan ketatnya pengontrolan obat TB, saat ini tidak ada lagi yang nyolong obat TB seperti dulu, dan penderita TB dapat sembuh total bila berobat intens selama enam bulan,” ucapnya.

Disebutkan, untuk mewujudkan agar warga DKI menjadi sehat, pihaknya saat ini tengah menggiatkan penertiban hunian padat penduduk di pinggir kali. Mereka direlokasi ke rusun agar hidup sehat.

“Intinya, Pemprov DKI akan terus kerja keras untuk menciptakan kesehatan warga DKI. Saya yakin Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS) TB akan berhasil,” paparnya.

Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek mengatakan, gerakan TOSS yang dicanangkan Depkes RI bekerjasama dengan Pemprov DKI sangat penting. Sebab, penyakit TB atau yang dikenal sebutan TBC penyakit menular yang disebabkan kuman TB Mycobacterium Tubercolosis yang masuk ke tubuh melalui pernafasan.

“TB merupakan penyakit infeksi menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit TB merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV, sehingga harus ditangani secara serius,” tandasnya.

Berdasar data World Healt Organization (WHO) pada tahun 2014, kasus TB di Indonesia mencapai satu juta kasus. Sedangkan jumlah kematian akibat TB diperkirakan 110 ribu kasus setiap tahunnya.