Kementan Latih Petani Palestina Belajar Hidroponik

:


Oleh Baheramsyah, Rabu, 2 Maret 2016 | 22:08 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 815


Jakarta, InfoPublik - Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Surachman Suwardi mengatakan, sebanyak dua puluh orang petani dan pejabat otoritas pertanian Palestina mengikuti pelatihan dan belajar teknik hidroponik di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

"Dua puluh peserta dari Palestina tersebut mengikuti pelatihan selama dua puluh hari di BBPP Lembang. Program pelatihan fokus pada teknik pertanian hidroponik dan kemasan," kata Surachman Suwardi, Rabu (2/3).

Pelatihan itu, menurut dia, merupakan lanjutan dari program pelatihan pertanian dalam rangka Selatan-Selatan yang telah bergulir sejak 1980.

Peserta dari Palestina kali ini merupakan gelombang kedua, setelah rombongan pertama mengikuti program pelatihan sama tahun 2013.

Para peserta ditangani oleh instruktur dari Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam kegiatan teori, praktik lapangan, kunjungan ke lokasi penelitian hidroponik serta ke balai kemasan di Lembang Kabupaten Bandung Barat.

"Mereka selain mendapatkan teknik dan teori, juga melakukan praktik dan kunjungan sehingga lebih interaktif," kata Surachman.

Salah seorang peserta dari Palestina, Idham IP menyatakan mendapat banyak manfaat dari kegiatan yang digelar di kawasan itu. Selain mengenal teknik pertanian hidroponik juga bisa melakukan sharing pengalaman terkait pengembangan hidroponik dan pasarnya.

"Selama di sini kami akan mempelajari dan berlatih teknik dihroponik, tentunya perlu modifikasi untuk bisa diterapkan di negara kami. Tapi prinsipnya bisa dilakukan di sana," kata Idham.

"Hari ini dan beberapa hari ke depan saya bisa bertanya banyak terkait teknik hidroponik, dan berinteraksi dengan mereka langsung di lapangan," ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Program BBPP Lembang Affandi menambahkan, BBPP telah menyiapkan program pelatihan internasional seperti itu. Ia menyediakan aula khusus untuk pelatihan peserta internasional.

"Kurikulum pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk peserta dari Palestina ini fokus pada hidroponik dan managemen kemasan. Kita juga melakukan sharing pengalaman sehingga pelatihan lebih intensif," katanya.