Tugas Baru Pak Prabowo

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Kamis, 24 September 2020 | 09:25 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 571


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapat tugas baru. Kabar penugasan ini langsung disampaikan Prabowo usai mengikuti rapat terbatas yang membahas kelanjutan program food estate di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/9/2020).

Dalam rapat itu,  Presiden Joko Widodo menugasi Prabowo untuk fokus mengurus cadangan pangan singkong. "Kementerian Pertahanan akan memegang suatu peranan justru di pembangunan cadangan pangan singkong," kata Prabowo. Dia tambahkan, "Sisanya nanti tugas utama kementerian pertanian."

Menurut Prabowo, ketersediaan singkong memang sangat dibutuhkan di dalam negeri. Selain bisa dikonsumsi langsung, singkong juga bisa diolah menjadi tepung tapioka atau mokaf yang bisa dijadikan bahan roti dan mie.

"Indonesia menjadi konsumen mie kedua terbesar di dunia," katanya.

Karenanya, pemerintah ingin menjamin bahan utamanya itu tidak tergantung pada impor.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata impor singkong periode 2014-2018 mencapai 4.070 ton/tahun. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding rata-rata periode 2009-2013 yang hanya 3.064 ton/tahun.

Berdasarkan buku 'Statistik Pertanian 2018' yang dirilis Kementerian Pertanian, pada tahun 2018 produksi singkong hanya mencapai 19,05 juta ton Padahal pada tahun 2014 Indonesia masih bisa menghasilkan 23,4 juta ton singkong.

Berkurangnya produksi ini tidak lepas dari luas lahan panen singkong yang juga terus berkurang. Tahun 2018 luas lahan panen singkong hanya seluas 793 ribu hektare, jauh berkurang dari tahun 2014 yang masih 1 juta hektare.

Agar Indonesia tak melulu impor, kata Prabowo, pada 2021 ia menargetkan akan menyediakan 30.000 hektar lahan yang ditanami singkong di Kalimantan Tengah. Jumlah itu bakal meningkat menjadi 1,4 juta hektar di akhir tahun 2025.

Tahun ini pemerintah memang tengah mengembangkan food estate. Pada tahun pertama, pemerintah memilih lokasi di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Selanjutnya, lokasinya bakal diperluas.

"Ada rencana akan kita lanjutkan setelah ini, sudah mulai pengerjaan di lapangan untuk di provinsi yang lain yaitu di Papua, maupun di NTT, dan di Sumatera Selatan," kata Jokowi.

Di Kalimantan Tengah, food estate akan dibangun di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau. Sedangkan di Sumatera Utara, food estate dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Secara keseluruhan, terdapat sekitar 165.000 hektare lahan potensial di Kalimantan Tengah yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional tersebut.

Food estate di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah yang sedang dibangun memiliki lahan potensial 20.704 hektare. Namun, lahan yang dapat difungsikan per medio tahun ini, seluas 5.840 hektare.

Muasal Singkong

Singkong (Manihot Utilisima) memang salah satu bahan pangan yang sudah populer di masyarakat. Namun, tahukah Anda asal muasal tanaman ini. Mengutip historia.id, singkong atau kerap disebut juga ubi kayu atau ketela, berasal dari Amerika Selatan. Di negara itu, singkong tumbuh liar di hutan-hutan.

Menurut Haryono Rinardi dalam "Politik Singkong Zaman Kolonial", singkong masuk ke Indonesia dibawa oleh Portugis ke Maluku sekitar abad ke-16. Tanaman ini dapat dipanen sesuai kebutuhan. “Sifat itulah yang menyebabkan tanaman ubi kayu seringkali disebut sebagai gudang persediaan di bawah tanah,” tulis Haryono.

Dari Maluku, singkong kemudian menyebar ke Pulau Jawa. Diperkirakan tanaman ini pertama kali masuk ke Jawa Timur pada 1852.

Pada awalnya tanaman ini kurang begitu disambut masyarakat. Berdasar catata, sampai tahun 1875, konsumsi singkong di Jawa masih rendah. Konsumsinya baru meningkat pesat pada permulaan abad ke-20. Pembudidayaannya juga meluas. Terlebih rakyat diminta memperluas tanaman singkong mereka.

“Singkong khususnya menjadi sumber pangan tambahan yang disukai,” tulis Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia V.

Meski nilai singkong sebagai makanan kurang dibandingkan beras atau jagung, ia menggantikan beras di berbagai bagian Jawa Tengah pada masa paceklik sebelum panen atau saat panen gagal. (Tanaman singkong. Foto: Falco/Pixabay)