Siapkan Ratusan Talenta Digital Indonesia Timur Masuki Revolusi Industri 4.0

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 24 Juli 2019 | 14:54 WIB - - 579


Makassar, Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Cenderawasih Jayapura, Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ambon menggelar Program Fresh Graduate Academy (FGA) dan Vocational School Graduate Academy (VSGA) untuk kawasan Indonesia Timur.

Sebagai bagian dari Digital Talent Scholarship (DTS) 2019, kedua program ini merupakan salah satu upaya pemerintah memfasilitasi pelatihan bagi talenta muda untuk bidang digital yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0. Namun lebih dari itu, DTS 2019 juga menjadi penghubung para generasi muda dengan perusahaan dan platform yang membutuhkan talenta digital di Indonesia.

“Program ini tidak hanya memberi fasilitas pelatihan bagi teman-teman untuk bidang yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0, tapi juga dihubungkan ke platform, perusahaan-perusahaan yang mencari talenta digital. Tujuannya menjadikan yang punya keterampilan ini bisa masuk di manapun, organisasi apapun, termasuk wirausaha. Setelah lulus, ini menunjukkan teman-teman sudah melalui suatu proses pelatihan untuk meningkatkan keterampilan. Ini jadi nilai plus untuk bisa masuk ke lapangan pekerjaan,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Pembukaan Regional FGA dan VSGA di Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa (23/07/2019).

Program FGA di Indonesia Timur diikuti oleh 602 lulusan D3/D4/S1 bidang TIK dan MIPA. Sementara untuk program VSGA diikuti 652 lulusan SMK. Kedua program ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kominfo untuk menyiapkan talenta digital andal melalui Digital Talent Scholarship 2019.

Beasiswa pelatihan ini akan berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (144 jam pelajaran) untuk pelatihan FGA dan 1 bulan (72 jam pelajaran) untuk pelatihan VSGA. Pelatihan meliputi kegiatan tatap muka (offline), kelas pendamping atau add-on, uji kompetensi, dan sertifikasi.

Senada dengan Menteri Kominfo, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu M. menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya yang terampil, agar generasi muda tidak tersingkir saat menghadapi revolusi industri 4.0.

“Mengantisipasi revolusi industri 4.0 khususnya bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kita tahu harus menyiapkan sumber daya yang terampil. Kalau tidak siap dengan strategi-strategi, kita akan mengalami marginalisasi, tersingkir dari bidang TIK. Kita pahami bersama para kader bangsa ini harus mampu belajar, siap mengetahui misalnya yang terkait internet of things (IoT), new material, big data, robotic, augmented reality, cloud computing, dsb. Nama-nama ini sepertinya terasa aneh, tapi ini bagian dari yang kita hadapi,” jelas Rektor Unhas.

Di Universitas Hasanuddin, Makassar; pelatihan FGA diikuti oleh 178 orang dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan rincian 58 orang peserta bidang pelatihan Artificial Intelligence, Big Data Analytics diikuti 100 peserta, 25 peserta Cloud Computing, serta 37 peserta di bidang Internet of Things.

Sementara di Universitas Sam Ratulangi, Manado; pelatihan diikuti 82 orang peserta di bidang Cybersecurity, 168 peserta bidang Big Data Analytics, 36 peserta Cloud Computing, dan 96 peserta bidang Internet of Things. Adapun di Universitas Cenderawasih, Jayapura; pelatihan bidang Big Data Analytics diikuti oleh 23 orang peserta dan 25 peserta Cloud Computing.

Dalam penyelenggaraan pelatihan VSGA, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ambon untuk membekali lulusan SMK bidang TIK dengan kemampuan digital.

Program pelatihan untuk lulusan SMK di Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) diikuti oleh 247 orang lulusan SMK, dengan rinician 100 peserta Junior Network Administrator, 97 peserta Junior Mobile Programmer, 25 peserta Junior Graphic Designer, serta 25 peserta Intermediate Animator.

Sementara pelatihan di Politeknik Negeri Manado (PNM) diikuti oleh 225 orang lulusan SMK, dengan rinician 96 peserta Junior Network Administrator, 33 peserta Junior Mobile Programmer, 38 peserta Junior Graphic Designer, 58 Peserta Junior Web Developer, serta 25 peserta Intermediate Animator.

Adapun di Politeknik Negeri Ambon (PNA) diikuti oleh 180 orang lulusan SMK, dengan rinician 42 peserta Web Developer, 48 peserta Junior Mobile Programmer, 51 peserta Junior Graphic Designer, 42 Peserta Junior Web Developer, serta 39 peserta Intermediate Animator.

Usai pembukaan, para peserta Pembukaan Regional DTS 2019 Makassar kali ini diajak terlibat dalam Ngobrol Pintar (NgoPi) bersama Menteri Kominfo, sekaligus berdiskusi membahas tentang Digitalisasi dan Pengembangan SDM di Indonesia.

Latih 25 Ribu Talenta Digital

Program Digital Talent Scholarship 2019 merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital Indonesia melalui beasiswa pendidikan dan pelatihan bidang komunikasi dan informatika. Program itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Industri 4.0.

Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, Menteri Kominfo menyampaikan bahwa gagasan yang melatari penyelenggaraan beasiswa pelatihan DTS 2019 ini berawal dari fakta banyaknya lulusan SMK dan Perguruan Tinggi yang tidak memiliki keahlian yang cukup sehingga mampu diserap oleh dunia usaha.

"Ini merupakan keprihatinan kami terhadap perkembangan yang terjadi. Suatu bentuk upaya pemerintah dalam memfasilitasi para lulusan SMK dan Perguruan Tinggi agar mampu menjadi teknisi yang andal. Sasaran Program DTS 2019 membekali kompetensi 25.000 orang lulusan SMK, D3/D4, S1, Aparatur Sipil Negara (ASN), guru TIK SMA atau setara serta penyandang disabilitas. Selain itu, memberikan sertifikat dari Global Technology Company dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” jelas Menteri Kominfo Rudiantara.

Program Digital Talent Scholarship ditargetkan dapat meningkatkan standar kompetensi talenta digital Indonesia dengan 4 (empat) program akademi yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Coding Teacher Academy (CTA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Online Academy (OA).

Bidang pelatihan meliputi Cybersecurity, Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Machine Learning, Digital Skills, IT Essentials, Android, dan Programming Essentials in Python. Selain itu peserta juga dibekali softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan Revousi Industri 4.0.

Dalam penyelenggaraan DTS 2019, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyediakan mentor yang akan mengajar. Silabus materi yang diajarkan menggunakan standard perusahaan teknologi global yang turut bekerja sama, yaitu Amazon, Cisco, Google, dan Microsoft.

Pembukaan Regional DTS 2019 di Makassar ini juga dihadiri oleh Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang, perwakilan dari Mitra Penyelenggara DTS 2019: Universitas Sam Ratulangi, Universitas Cenderawasih, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Ambon, serta perwakilan dari sektor industri.

Sementara dari Kementerian Kominfo hadir Tenaga Ahli Menteri Bidang Kebijakan Digital, Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Balitbang SDM, Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BBPSDMP) Makassar, Kepala BBPSDMP Manado, Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas 1 Makassar, serta perwakilan dari Kementerian Kominfo pusat.

Ferdinandus Setu
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Fax : 021-3504024
Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id