Pulihkan Ekonomi Di Masa Covid-19, Tanam Mangrove Melalui Program Padat Karya

:


Oleh MC KAB INDRAMAYU, Kamis, 22 Oktober 2020 | 10:11 WIB - Redaktur: Kusnadi - 204


Inadramayu, InfoPublik  - Sebagai upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk Citanduy bersama dengan Pemkab Indramayu menyelenggarakan kegiatan Padat Karya melalui penanaman mangrove yang melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH). Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Rabu (22/10/2020).

Pemulihan Ekonomi Nasional ini dapat menjaga kelestarian di kawasan pesisir hutan lestari untuk kesejahteraan masyarakat. Selain meningkatkan habitat mangrove, tujuan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pemenuhan lapangan pekerjaan, serta peningkatan daya beli masyarakat di kawasan pesisir.

Kepala Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk Citanduy, Rukma Dayadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan wujud dukungan kepada gerakan tanam dan pelihara 50 juta pohon sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jawa Barat tahun 2020.

Pada kegiatan program Padat Karya ini dilaksanakan oleh 9 kelompok dengan total masyarakat yang terlibat 860 orang, dan jumlah pendamping yang dilibatkan untuk tiap kelompok sebanyak 2 orang.

"Pentingnya kegiatan ini ialah agar terciptanya sinergitas antara BPDASHL Cimanuk Citanduy, Kelompok Tani dan Perum Perhutani maka perlu adanya pendamping penyuluh yang sudah kami tunjuk," ungkap Rukma.

Sementara itu, Pjs. Bupati Indramayu, Bambang Tirtoyuliono menjelaskan, berdasarkan data studi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) wilayah pesisir Kabupaten Indramayu, luas lahan hutan mangrove tersebar di 9 kecamatan dan 24 desa.

Sedangkan total luas lahan hutan mangrove di Kabupaten Indramayu mencapai seluas 12.118,55 hektar yang terbagi dalam 2 kawasan yakni kawasan lindung seluas 8.023 hektar dan luar kawasan seluas 4.095 hektar.

"Hutan mangrove di Kabupaten Indramayu difungsikan sebagai tempat pemijahan, pencarian makan, berkembangnya biota laut, kegiatan sosial ekonomi, ekologis, ekowisata, penelitian, serta pendidikan," tegas Bambang.

Menurut Bambang, keterlibatan masyarakat lokal ini penting, karena khususnya di kawasan pesisir harus memahami habitat mangrove yang dapat dijadikan pendapatan mereka.

Bambang menyampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas gagasan dan upaya yang dilakukan oleh BPDASHL Cimanuk Citanduy. Ia berharap semoga upaya ini dapat menghadirkan sisi konservasi, sisi ekonomi, dan menumbuhkan ekonomi masyarakat Kabupaten Indramayu.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, selain wilayah tersebut dapat ditumbuhi mangrove yang lebat, juga dapat mendongkrak ekonomi daya beli masyarakat. Hal tersebut dikarenakan cara penanamannya melibatkan masyarakat dengan cara padat karya.

Uu meyakinkan, apabila masyarakat dapat menjaga dan memelihara hutan mangrove, maka akan memuncul manfaat. Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional ini dapat memberdayakan masyarakat setempat jika mangrove yang ditanam dapat terjaga dengan baik guna meningkatkan pendapatan masyarakat. (Lika/Deni/Diskomimfo Indramayu)