Keunikan Motif, Jadi Nilai Tambah Produk

:


Oleh MC KAB DEMAK, Sabtu, 10 Oktober 2020 | 17:49 WIB - Redaktur: Tobari - 414


Demak, InfoPublik – Banyak potensi tersembunyi yang ada di Demak. Bukan hanya di sektor pariwisata, namun juga sektor budaya seperti batik.

Sebagian masyarakat mengenal batik identik dengan Solo dan Pekalongan, namun di Kabupaten Demak juga memiliki batik khasnya. Salah satunya Batik Natra yang beralamat di Jasmin blok J1 No.5 Pamongan Indah Kecamatan Mranggen.

Yustika Yuliarti, Owner Batik Natra mengaku, teknik untuk membuat Batik Natra dia peroleh secara otodidak. Batik Natra memiliki corak kontemporer seperti alam dan anatomi tubuh contohnya air, langit, tanah dan makhluk hidup.

Setiap corak yang di buat memiliki nama dan filosofi masing-masing misalnya, ‘Power Of Garlic’ yang artinya mengkonsumsi bawang putih dapat menyehatkan tubuh , corak ‘Irisan Belimbing’ yang artinya melambangkan rukun islam ada 5, dan corak ‘Naga Bledek Masjid Agung’ yang artinya kearah Naga Bledek yang melindungi Masjid Agung dari Malapetaka.

“Jadi setiap motif memiliki cerita unik pada setiap lekukan gambar. Selama 2 tahun berdirinya usaha saya, motif Batik Netra sekitar 50 motif”,Kata Yustika, Jumat (9/10/2020).

Dalam pemasarannya Batik Natra di jual secara offline dan online melalui WA dan media sosial, dengan target penjualan untuk kalangan menengah ke atas.

“Batik yang kami jual sedikit mahal dengan harga diatas Rp200.000, itu karena pewarnaan batik menggunakan warna alami selain itu pengerjaannya masih tradisional dengan canting,” jelasnya.

Batik Natra sudah terjual sampai Kalimantan, Samarinda, Banjarmasin, Jakarta, Solo, Jogja dan Semarang. Selain dalam bentuk kain, Batik Natra dijual dengan bentuk pakaian.

“Customer bisa memesan model baju ataupun desain batik yang diinginkan,” ungkapnya.

Yustika menambahkan selama pandemi ini usahanya mengalami penurunan drastis, karena tidak dapat mengikuti pameran seperti sebelumnya. Pihaknya berharap masa pandemi ini segera berlalu sehingga penjualannya bisa kembali stabil.

Selain itu dia juga berharap produk batik yang di buat bisa diminati pasar karena keunikan tersendiri, sehingga dapat menjadi produk ekspor. (kominfo/ist/toeb)