SMK Kesehatan Pelita  Dapat Bantuan Dana dari Kemendikbud

:


Oleh MC KAB SORONG, Kamis, 24 September 2020 | 19:41 WIB - Redaktur: Untung S - 764


Sorong, InfoPublik – Kepala SMK Kesehatan Pelita Papua Barat Maria Agustina Nurhening mengemukakan, dengan adanya peletakan batu pertama pembangunan unit sekolah baru yang dipimpinnya ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah memajukan dunia pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Ia mengungkapkan, pembangunan unit baru ini merupakan bantuan berupa dana tahun 2020 dari Bidang Sarana dan Prasarana, Direktorat Sekolah Menengah Keguruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud RI.

"Dengan adanya bantuan dana ini, saya atas nama warga sekolah menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada jajaran Kemendikbud, di mana sebelumnya SMK Kesehatan Papua Barat, yang berada di Kabupaten Sorong ini harus menyewa Ruko (rumah dan toko) di jalan utama Aimas dalam kegiatan proses belajar-mengajar berlangsung," ujar Nurhening, Kamis (24/9/2020) di Aimas.

Menurut Nurhening, awalnya sekolah ini dibuka 2018 dengan memperoleh siswa sebanyak 18 orang, dan di angkatan kedua jumlah siswa yang mendaftar 104, setelah melalui seleksi, ada 70 siswa saja yang masuk.

Kenapa demikian, karena dengan keterbatasan gedung ruang kelas yang ada tidak bisa menampung dengan jumlah kapasitas calon siswa yang melamar.

Selanjutnya, di angkatan ketiga jumlah siswa yang melamar menurun. Hal ini mungkin saja disebabkan dengan adanya pandemi Covid-19, sehingga siswa di kelas X ini jumlahnya hanya 36 orang saja.

"Hingga total jumlah siswa di SMK Kesehatan Pelita Papua Barat ini ada sekitar 106  siswa yang terbagi dalam tujuh rombongan belajar. Hal ini dipengaruhi ada juga sejumlah siswa yang pindah sekolah maupun yang mengundurkan diri," urainya.

Pembangunan unit sekolah baru yang akan dibangun ini terdiri satu ruang kantor, tiga ruang kelas baru, dan dua ruang paraktik siswa.

Sementara ada dua jurusan, yakni farmasi dan jurusan kesehatan. Dengan tenaga pendidik sebanyak 24 orang.

"Jadi, dengan adanya pembangunan gedung baru ini targetnya di Desember 2020 nanti selesai, maka di awal 2021 kegiatan proses belajar-mengajar bisa berlangsung di gedung baru tersebut," jelas Nurhening.

Pada kesempatan ini, pihaknya berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat, yang turut serta menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung sekolah ini, untuk sama-sama berkoordinasi dan bekerja sama sebagai  bentuk dukungannya agar proses pembangunan sarana dan prasarana di SMK Kesehatan Pelita bisa berlanjut.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba mengatakan dengan adanya pembangunan unit sekolah baru, ada harapan semua pihak bisa melihat anak didik nantinya bisa memiliki masa depan yang cerah.

“Kita  ini kan sudah tua yang akan melanjutkan nanti tentu generasi muda kita, dengan meletakkan dasar yang baik, intinya, untuk sementara ini kita tidak bisa berikan bantuan, karena dalam satu kegiatan kalau ada dua sumber dana yang berbeda akan jadi temuan,” ujar Barnabas.

Menurutnya dengan adanya pembangunan sarana gedung baru pada sekolah ini, apalagi sudah ada yang sudah memulai seperti dari Kemendikbud,  tinggal semua yang ada di sini upayakan untuk melanjutkan apa yang dibutuhkan lagi pada lembaga pendidikan ini. (MC Kab. Sorong/rim)