Masa Covid-19, Pedagang Pinang di Raja Ampat Raih Penghasilan Jutaan Rupiah

:


Oleh MC KAB RAJA AMPAT, Selasa, 11 Agustus 2020 | 05:50 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Raja Ampat, InfoPublik- Di tengah masa pandemik Covid-19 yang merenggut sistem ekonomi global, sejumlah pedagang pinang di Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat masih meraih penghasilan jutaan rupiah per hari.  

“Sehari lakunyanya antara Rp1.000.000,00) hingga dua juta rupiah Rp2.000.000,00,” ujar Ass Suryani, seorang pedagang pinang di Pasar Mbilim Kayam, Kota Waisai, Ibu Kota Kabupaten Raja Ampat, Senin (10/8/2020).

Bude, sapaan Ass Suryani mengakui menjajakan pinang telah dijalaninya sejak 2008 dan dari usaha tersebut dirinya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya.

ia menjual pinang dengan harga Rp10.000 per tumpuk, yang terdiri atas pinang, sirih dan kapur. Makan pinang merupakan salah satu tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Raja Ampat khususnya dan Papua umumnya, dan peluang ini ditangkapnya, wanita Jawa Barat yang sudah lama merantau di Papua.

“Saya menekuni usaha ini sejak  2008 dan hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,”kisahnya.

Dirinya tidak menampik jika pendapatan bulannya bisa mencapai puluhan juta rupiah dan menambahkan, masa Covid-19 tidak mempengaruhi pendapatan hari-harinya dari menjual pinang.

Karena itu, baginya masa pandemik Covid-19 tidak berpengaruh pada penghasil para pengusaha kecil dan menengah.

“Sebelum dan saat masa Covid-19, hasilnya sama saja tak ada pengaruh apa-apa, karena orang kan setiap hari butuh sirih dan pinang,”ujarnya.

Kehadirannya telah banyak membantu para petani Raja Ampat. Dirinya mengakui, setiap hari  didatang para petani Raja Ampat untuk menawar sirih dan pinang.

“Pinang dan sirih ini saya beli dari masyarakat Raja Ampat. Kadang - kadang, mereka datang menawarkan, dan satu karung yang isi seberat 50 kilogram dibeli dengan harga Rp800.000,”imbuhnya.  (Petrus Rabu/MC.Kab.Raja Ampat)