Pemkab Sleman Mengesahkan Dokumen Rencana Kontijensi Erupsi Merapi

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 10 Januari 2020 | 11:04 WIB - Redaktur: Juli - 351


Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sleman mengesahkan dokumen Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Merapi. Rencana Kontijensi tersebut sebagai upaya mitigasi bencana jika terjadi keadaan yang darurat akibat erupsi Gunung Merapi.

Draft dokumen tersebut disepakati dan ditandatangani oleh Semua OPD lingkup Pemda Kabupaten Sleman, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh masyarakat, dan Akademisi, di Aula BKAD Sleman, Kamis (9/1/2020).

Dokumen ini merupakan pemutakhiran rencana kontijen Gunung Api Merapi tahun 2012, dengan skala ancaman letusan gunung merapi yang disesuaikan tahun 2019.

Kegiatan pemutakhiran tersebut terselenggara atas kerja sama antara Pemkab Sleman dengan UNICEF, yayasan RedR Indonesia dan forum PRB DIY.

Kabid Kedauratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, rencana kontijensi tersebut akan diaktifkan ketika dalam kondisi siaga hingga darurat sesuai dengan komando Bupati Sleman yang mendapat  rekomendasi BPPTKG.

Ia menjelaskan dasar pembuatan dokumen tersebut didasarkan pada skenario letusan tipe merapi yang pernah terjadi, yakni mengarah ke kali gendol, kali opak, kali kuning, kali boyong, dan kali krasak. Serta 3 kecamatan cangkringan, pakem turi, yang meliputi 7 desa dan 24 dusun.

"Potensi ancamannya tidak sama untuk setiap periode letusannya. Maka tindakan yang diambil menyesuaikan hasil kajian teknis BPPTKG," katanya.

Dokumen tersebut juga sudah tervalidasi, yang berarti peran dan partisipasi anak dalam penanggulangan bencana terakomodir secara proposional, dan tidak hanya menempatkan anak sebagai objek tetapi juga sebagai subjek dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Langkah tersebut juga untuk mendukung kabupaten sleman sebagai KLA.
 
Diharapkan rencana kontijensi tersebut dapat menjadi pedoman bagi para stakeholder dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman apabila terjadi situasi darurat akibat peningkatan aktivasi Gunung Merapi.