Penyuluhan Anti Radikalisme Bagi Pelajar SMK

:


Oleh MC KAB BLORA, Jumat, 15 November 2019 | 16:37 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Blora, InfoPublik - Seluruh jajaran Polres Blora melakukan berbagai upaya serius melalui pendekatan penyuluhan dengan menyasar kalangan masyarakat dan pelajar, guna mencegah dan menekan berkembangan paham radikalisme.

Seperti yang dilakukan oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kedungtuban Polres Blora Bripka Paidi. Ia memberikan penyuluhan anti radikalisme kepada 40 pelajar SMK Muhammadiyah 1 Kedungtuban, Jumat (15/11/2019).

“Kami melakukan sosialisasi bahaya terorisme sekaligus upaya meredam paham radikalisme di kalangan pelajar. Khususnya di sekolah-sekolah umum dan tempat anak-anak yang cerdas, karena mereka rentan jadi sasaran paham radikal,” ucap Bripka Paidi.

Kapolres Blora AKBP Antonius Anang Tri Kuwswindarto melalui Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto menjelaskan penyuluhan ini dapat memberikan efek positif bagi generasi muda untuk mudah terpengaruh radikalisme.

"Tujuan adanya giat penyuluhan ini sebagai upaya pencegahan berkembang paham-paham radikal di Kabupaten Blora, khusunya di Kecamatan Kedungtuban,” katanya.

Selain penyuluhan di lingkungan masyarakat, kata Kapolsek Kedungtuban, penyuluhan deradilakisasi juga menyentuh di sekolah-sekolah baik SMP, SMA, dan Pondok Pesantren.

Kapolsek Kedungtuban menyarankan agar orang tua juga berperan aktif mengawasi perkembangan paham radikalisme kepada anak-anak sejak dini sehingga anak-anak nantinya tidak mudah terkena pengaruh yang negatif.

Kepala sekolah SMK 1 Muhammadiyah Kedungtuban, Ngatur, mengatakan, kegiatan penyuluhan diselenggarakan oleh Polsek Kedungtuban sangat bermanfaat untuk pembinaan siswanya karena nanti bisa menjadi warga yang baik dan taat aturan.

Dengan adanya penyuluhan seperti ini, anak-anak akan menjadi baik dan taat aturan. Kegiatan seperti ini sering dilakukan setiap bulan oleh kepolisian, dari Polsek.

Kegiatan seperti ini, bisa membentengi dan membekali anak didiknya dari paham radikalisme, yang nantinya tidak terjerumus pada paham radikalisme tersebut.

"Jadi siswa-siswi ini, kita bekali agar tidak terjerumus ke paham radikalisme yang kemudiam mereka anti pluarisme," katanya.

Dirinya menyebut tidak ada siswa-siswi SMK 1 Muhammadiyah Kedungtuban, yang terindikasi paham radikalisme.

Adanya penyuluhan ini pihak sekolah sangat berterimakasih kepada kepolisian yang telah menyelenggarakan penyuluhan kontra radikalisme.

"Kami sangat terimakasih atas kepercayaan mengadakan penyuluhan kepada kami. Dimana penyuluhan tersebut merupakan pendidikan yang mempunyai nilai sangat tinggi sekali dan berguna bagi anak-anak kami," ujarnya. (MC Kab. Blora/Teguh/toeb)