Mengenal Sulaman Khas Nagari Panampuang

:


Oleh MC KAB AGAM, Senin, 9 September 2019 | 16:18 WIB - Redaktur: Juli - 3K


Agam, InfoPublik - Sulaman khas dari Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, Sumatra Barat saat ini menjadi pembicaraan di kalangan pelaku usaha sulaman.

Bagaimana tidak, sulaman ini menarik perhatian dari para petinggi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) RI setelah ikut dipromosikan oleh Bupati Agam H. Indra Catri pada Rakor Regional PIID-PEL Jumat (6/9) lalu.

Ada yang unik dari produk sulaman khas Agam ini. Jika normalnya jarum jahit yang digunakan adalah jarum yang tajam, maka tidak demikian dengan sulaman yang satu ini. Untuk membuat sulaman ini, jarum jahit yang digunakan adalah jarum yang sudah dipatahkan atau ditumpulkan pada bagian ujungnya.

Saat ini banyak masyarakat mengerjakan sulaman yang dikenal dengan nama Sulaman Pinjaik Patah ini di rumah-rumah mereka di Nagari Panampuang. Sulaman Pinjaik Patah ini bahkan terpilih menjadi salah satu produk penerima bantuan PIID-PEL Kementerian Desa, PDTT.

Tidak kurang Rp600 juta dana sudah dikucurkan dari program ini. Dukungan anggaran tersebut terbukti mampu memberikan dampak yang sangat besar pada penyulam dan produk sulamannya. Saat ini Nagari Panampuang juga tengah membangun galeri sebagai pusat pajangan dan penjualan sulaman pinjaik patah ini.

Dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Alwasman Musnir, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Kemitraan TPKK PIID-PEL menyampaikan, perkembangan sulaman pinjaik patah saat ini sangat menggembirakan.

"Sulaman khas Nagari Panampuang ini sebelumnya sudah mencapai pangsa pasar Malaysia. Ke depan kita akan meningkatkan kualitas produk dan pemasaran lebih signifikan lagi," katanya.

Bahkan saat ini lanjut dia, atas undangan Kementerian Desa, PDTT RI, beberapa orang anggota tim sudah berangkat membawa produk unggulan menuju Kabupaten Nias untuk ikut ambil bagian pada acara Sail Nias 2019.

"Semoga promosi produk sulaman pinjaik patah di acara tersebut akan membawa sulaman pinjaik patah lebih dikenal lagi," harap Alwasman. (Mcagam)