DP3ACSKB Fasilitasi Pelatihan PPRG

:


Oleh MC PROV BANGKA BELITUNG, Rabu, 21 Agustus 2019 | 05:33 WIB - Redaktur: Tobari - 409


Bangka Tengah, InfoPublik - Fasilitasi Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan kapasitas tim Pengarusutamaan Gender (PUG) dan PPRG di daerah dalam rangka mewujudkan keadilan gender.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Susanti, mewakili Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, saat membuka kegiatan Pelatihan PPRG bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Hotel Novotel Pangkalan Baru, Selasa (20/8).

Ia juga berharap agar para pengambil kebijakan dapat saling bersinergi mewujudkan program pembangunan responsif gender dengan menerapkan konsep ARG dan PPRG.

"Mulai dari perencanaan hingga tahap monitoring dan evaluasi sehingga seluruh proses dapat berjalan sesuai dengan kaedah pembangunan yang bermanfaat dan berkeadilan bagi semua,” jelasnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, bahwa tahun 2018 kita memperoleh penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, sebagai apresiasi dari kementerian/lembaga kepada Pemprov dan kabupaten/kota yang telah antusias mendokumentasikan.

Serta, menyampaikan informasi secara online, mengenai upaya hasil yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak (PPPA).

"Jadi bagaimana kita menyusun program dan kegiatan yang bisa membawa kesejahteraan gender, misalnya kami pada perencanaan memasukkan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) menjadi target tercantum pada Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Strategis (Renstra) agar betul-betul program itu membawa kesejahteraan dan keadilan gender," tambahnya.

Kegiatan yang difasilitasi DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Helsyanita dan Yusuf.

Helsyanita menyebutkan gender merupakan perbedaan-perbedaan perilaku, status, tanggung jawab, fungsi perilaku laki-laki dan perempuan yang merupakan konstruksi (rekayasa) sosial, bukan didasarkan pada perbedaan biologis.

"PUG merupakan strategi pembangunan bukan program kegiatan, strategi PUG diperlukan untuk memastikan semua lapisan masyarakat baik laki-laki maupun perempuan bIsa terlibat dalam proses pembangunan sehingga bermanfaat bagi semua." Jelas Yusuf. (MC Babel/ayu/her/toeb)