Pemkab HSU Peringati Hari Anak Nasional

:


Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA, Selasa, 20 Agustus 2019 | 15:57 WIB - Redaktur: Tobari - 337


Amuntai, InfoPublik – Pemkab Hulu Sungai Utara, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), memperingati Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019, yang dipusatkan di halaman Masjid Raya At-Taqwa Amuntai, Selasa (20/8).

Peringatan HAN dengan mengusung tema "Kita Anak Indonesia Kita Gembira, Kita Anak HSU Kita Gembira menuju HSU Layak Anak" ini berlangsung meriah dan penuh keceriaan, karena diikuti ribuan anak dan orang tua.

Acara diisi dengan berbagai kegiatan positif, seperti karnaval, menari, menyanyi, mendongeng pentas seni, serta atraksi polisi cilik dan forum anak.

Kepala DPPPA HSU Hj. Gusti Iskandariah mengatakan, kegiatan peringatan HAN tahun 2019 ini sudah diawali dengan kegiatan Forum Jambore Anak pada hari Minggu 18 Agustus lalu bertempat di Pendopo Lapangan Pahlawan Amuntai.

Menurut Gusti, melalui peringatan Hari Anak Nasional, diharapkan anak Indonesia dapat bahagia semua. "Kepada orang tua mari kita wujudkan, mari kita kondisikan agar anak-anak selalu gembira setiap saat," katanya.

Dalam rangkaian acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Hulu Sungai Utara (HSU) Ir.H. Supomo melantik kepungurusan Forum Anak tingkat Kecamatan, Desa dan Kelurahan 2019 -2021.

Sementara itu, Bupati HSU melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Supomo menyampaikan, anak merupakan aktor utama sebagai salah satu sumber daya manusia yang sangat penting untuk meneruskan cita-cita bangsa dan melanjutkan pembanguan di masa yang akan datang dan mereka adalah aset penting bagi bangsa ini.

Kita harus memiliki komitmen dan pemahaman yang sama untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki anak, membangun kecerdasan intelektual, membangun kecerdasan spritualnya, dan membangun karakternya.

Menurutnya, dalam perkembangan zaman dan era globalisasi serta pertumbuhan teknologi yang semakin canggih dan modern, berbagai persepsi ideologi dan eksperimen barat bersifat negatif dijadikan sebagai patokan remaja sebagai suatu hal yang modern dan maju yang mengabaikan prinsip norma-norma sosial dan agama.

"Kita perlu menghadapi dengan segala kesiapan seluruh generasi muda dan anak-anak di Kabupaten HSU dengan menanamkan dan membekali mereka dengan nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan yang cukup, cerdas, dan bijaksana, serta mampu memfilter berbagai pengaruh globalisasi negatif yang bisa merusak generasi kita," katanya. (Diskominfo/ricky/indah/toeb)