Dorong Petani Melek Iklim, BMKG Adakan Program SLI Tahap 3 

:


Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 11 Juli 2019 | 09:28 WIB - Redaktur: Kusnadi - 419


Temanggung, InfoPublik– Sekolah Lapang Iklim (SLI) merupakan program pemberdayaan bagi para petani dan nelayan untuk melek iklim. Sejauh ini sudah sekitar 7.000 petani mengikuti SLI yang diinisiasi BMKG. 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, BMKG mempunyai salah satu program prioritas nasional yakni Sekolah Lapang Iklim. SLI ini merupakan pemberdayaan para petani dan nelayan untuk melek iklim.

“Jadi BMKG itu, mempunyai salah satu program prioritas nasional yaitu program sekolah lapang iklim SLI. SLI merupakan program pemberdayaan para petani dan nelayan untuk melek iklim,” kata Dwikorita kepada wartawan usai menutup SLI Tahap 3, Stasiun Klimatologi Semarang, di Dusun Paladan, Desa Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, kemaren Selasa (9/7/2019).

Kepala BMKG juga menjelaskan, manfaat dari adanya SLI, para petani bisa memahami kira-kira untuk 3 bulan, 6 bulan kemudian iklim cuaca seperti apa? Sehingga kalau akan diketahui terjadi musim kering, petani bisa bersama-sama Dinas Pertanian dengan narasumber bersama BMKG bisa memutuskan tanaman apa yang harus ditanam, benih apa yang harus ditanam. Seberapa banyaknya benih tersebut atau bahkan menanamnya harus ditunda.

“Jadi ada pilihan menunda menanam atau mempercepat menanam atau tetap melakukan penanaman, tetapi memodifikasi jenis bibitnya, benihnya untuk petani. Disini petani dan khususnya disini untuk padi. Selain itu, kami juga sekolah lapang nelayan untuk nelayan. Konsepnya sama dengan tahu iklim 6 bulan atau 3 bulan kedepan berapa banyak benih yang harus disebar atau dikurangi atau dimodifikasi,” tutur Dwikorita yang biasa dipanggil Rita, tersebut.

Program SLI tersebut, kata Rita, telah dilakukan BMKG sejak tahun 2011. Untuk itu, sejauh ini sudah ada sekiar 7.000 petani yang dilibatkan dalam program pemberdayaan dalam memahami atau melek iklim.

“Program ini sudah berjalan bertahun-tahun sejak tahun 2011, kurang lebih ada lebih dari 7.000 petani yang telah dilibatkan dalam program pemberdayaan petani dalam memahami atau melek iklim tadi untuk meningkatkan produktivitas,” ujar dia.

“Tujuannya adalah peningkatan produktivitas baik padi atau tanaman-tanaman yang ada di masyarakat sehingga Insya Allah dengan peningkatan produktivitas ini, kita secara serempak bisa ikut mengendalikan laju inflasi,” katanya.

Sekadar diketahui untuk SLI tahap 3 yang dilangsungkan di Temanggung tersebut diikuti 25 orang perwakilan dari kelompok tani unggulan. Adapun varietas padi yang digunakan yakni padi Situ Bagendit dan Ciliwung.

Sedangkan dalam sambutannya Bupati Temanggung HM Al Hadiqz mengungkapkan, bahwa pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung sangat mendukung dengan adanya SLI tahap 3 (tiga) yang dilaksanakan di di Dusun Paladan Desa Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Selasa (9/7/2019). 

“Karena dengan adanya program tersebut terbukti petani yang telah mengikuti SLI dapat mendapatkan hasil panennya lebih baik dengan hasil produktivitas lebih tinggi dari rata-rata Kabupaten sebesar 6.2 Ton/Ha dengan kenaikan produksi 9.7% dengan rata-rata Kecamatan sebesar 6.1 Ton/Ha dengan kenaikan produksi 11.5%,” jelas Bupati Temanggung. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung Editor:ekape)