987 Hektare Sawah Di Merauke Alami Kerusakan Akibat Terlambat Panen

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 11 Juni 2019 | 20:27 WIB - Redaktur: Tobari - 278


Merauke, InfoPublik - Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Merauke Edi Santoso menyebutkan lahan sawah yang mengalami kerusakan padi akibat terlambat panen tahun ini di Merauke mencapai luasan 987 hektare.

Dijelaskan, akibat dari keterlambatan panen menyebabkan batang padi rusak atau merebah, maka hanya bisa dilakukan panen secara manual. Sehingga padi yang bisa diselamatkan atau dipanen hanya 30%.

"Prediksinya, dari luas kerusakan itu mungkin kita hanya bisa panen 30% saja. Selebihnya rusak," jelasnya, Selasa (11/6/2019) di Merauke.

Keterlambatan yang mengakibatkan kerusakan itu, karena masih kurangnya alat pemotong padi atau combain. Oleh karena itu, pemerintah akan memprioritaskan penambahan alat tersebut untuk pertanian di Merauke.

Menurutnya, panen secara manual sangat sulit dilakukan dilihat dari tenaga, waktu dan luas lahan panenan. Sementara jumlah combain yang tersedia di Merauke dikatakan masih sangat kurang.

Untuk itu, para kelompok tani diharapkan melalukan penanaman pada petak-petak hamparan atau blok-blok sehingga lebih memaksimalkan combain saat panen.

Selain itu, mobilitas combain yang cukup tinggi dari blok yang satu ke blok yang lain memicu kerusakan peralatan cukup besar.

"Khusus tahun ini direncanakan penambahan combain sekitar 20 unit yang akan dikelola oleh brigade pertanian," tambahnya.

Secara terjadwal combain tersebut akan dimobilisasi ke kampung-kampung yang kekurangan alat potong padi.

Sementara untuk combain yang sudah rusak akan dilakukan maintenance secara berkala, agar saat mendekati panen, peralatan dimaksud sudah siap dipakai.(McMrk/geet/Af/toeb)