Pemkab Semarang Jamin Ketersediaan Bahan Pokok Jelang Lebaran

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Rabu, 15 Mei 2019 | 13:52 WIB - Redaktur: Juli - 315


Ungaran, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah menjamin ketersediaan empat kebutuhan bahan pokok masyarakat menjelang lebaran tahun ini.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perindag (Diskumperindag) Widada Mutiara menegaskan, stok beras, minyak goreng, terigu dan gula pasir cukup untuk memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. “Sampai lebaran nanti, persediaan empat kebutuhan pokok yang dominan dikonsumsi masyarakat cukup,” katanya, saat rapat koordinasi ekonomi keuangan industri daerah (Ekuinda) Kabupaten Semarang menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019, di Kantor Bupati Semarang, Ungaran, Rabu (15/5/2019).

Rakor dipimpin oleh Bupati Semarang Mundjirin dan dihadiri oleh anggota Forkompimda. Hadir pula Kepala SKPD, para camat dan perwakilan dari Bulog, PLN dan instansi terkait lainnya.

Dijelaskan oleh Widada, saat ini persediaan beras untuk wilayah Kabupaten Semarang sebanyak 70.441 ton. Jumlah itu dinilai aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dua bulan ke depan.

Demikian pula dengan stok 1.260 ton gula pasir dan 472 ton tepung terigu. Sedangkan stok gas LPG 3 kilogram masih ada 7.513.447 tabung dan termasuk kategori ketersediaan aman.

Sementara itu, untuk daging dan telur, dihitung harian dan dinilai mampu dipenuhi pemasok dari dalam wilayah. “Kami akan terus memantau perkembangan permintaan pasar. Selain itu juga dijalin komunikasi dengan instansi terkait untuk menjamin pasokan BBM dan gas LPG tabung 3 kilogram,” kata Widada.

Antisipasi Arus Mudik

Saat pengarahan, Bupati Mundjirin mengimbau pimpinan instansi terkait untuk terus berkoordinasi guna menjamin kenyamanan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran mendatang.

“Untuk mengantisipasi kemacetan karena arus mudik dan balik, Dishub perlu berkoordinasi intensif dengan Polres Semarang. Penyiapan jalan alternatif beserta rambu penunjuk jalan harus dilakukan segera,” pinta bupati.

Data di Dinas Perhubungan Kabupaten Semarang, akan ada 5,6 juta pemudik dari Jabodetabek yang akan datang ke wilayah Jawa Tengah. Selain itu juga akan ada sekitar 4,3 juta kendaraan pribadi yang akan melintas di jalur segitiga Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar).

Menurut Bupati, arus mudik itu perlu diantisipasi bekerja sama dengan Polres Semarang. Sehingga dapat dihindari terjadinya kemacetan lalu lintas yang merugikan.

Kepala Dishub Kabupaten Semarang Rudibdo menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 31 Mei sampai 2 Juni mendatang. Namun sehari sebelumnya dipastikan sudah ada pergerakan kendaraan pemudik.

“Kami siapkan 125 personel untuk berjaga di posko lebaran pada H-7 dan H+7 bekerja sama dengan Polres Semarang, TNI, Satpol PP dan instansi terkait lainnya,” jelas Rudibdo.

Posko pengamanan Lebaran itu, lanjutnya, akan didirikan di sebelas titik rawan kemacetan. Di antaranya di depan Pasar Bandarjo Ungaran, Pasar Babadan, Pasar Karangjati dan posko Induk di Kantor Dishub di Tegal Panas. Selain itu juga di Pasar Bandungan, Pasar Projo Ambarawa, Exit tol Bawen, Lopait Tuntang, Kopeng, Pasar Suruh dan Pasar Kembangsari Tengaran.(*/junaedi)