Wawako Palembang Ajak 18 Camat Belajar Pengelolaan Sampah di Kalidoni

:


Oleh MC KOTA PALEMBANG, Selasa, 14 Mei 2019 | 15:25 WIB - Redaktur: Juli - 280


Palembang, InfoPublik - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengajak 18 camat untuk melihat langsung proses instalansi pengelolaan sampah di Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatra Selatan, Selasa (14/5/2019).

Fitrianti mengatakan, setiap hari sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekitar 1.300 ton, sementara pengelolaan sampah di setiap kecamatan di Palembang belum optimal.

"Semua sampah yang masuk di TPA ini tanpa dikelola lagi. Sehingga penumpukan terus terjadi dan menggunung. Maka dari itu alangkah baiknya setiap sampah yang ada di kecamatan masing-masing agar bisa dikelola dan mengurangi sampah yang ada di TPA," kata Fitrianti.

Ia melanjutkan, Kalidoni dijadikan tempat studi karena di kecamatan ini sampah telah dikelola dan dipilah serta menjadi barang bernilai ekonomis.

Fitrianti juga mengajak diskusi para camat serta melihat langsung proses kerja bank sampah di Kalidoni.

Ke depan, pihaknya akan mencari lahan yang dimiliki Pemkot untuk dimanfaatkan sebagai tempat pengelolahan sampah.

"Untuk tempatnya, di Kalidoni memiliki lahan seluas 500 meter persegi untuk dimanfaatkan tempat pengelolaan sampah. Tadi saya juga bertanya dengan Kadis DLHK bahwa ada lahan digunakan sebagai tempat pembuangan sementara yang akan kita manfaatkan sebagai Bank sampah," ujarnya.

Fitri menegaskan proses Bank Sampah ini tidak bisa ditunda-tunda lagi, mengingat jumlah sampah yang dihasilkan semakin banyak. Maka dari itu program ini harus didukung penuh baik pemerintah, camat dan seluruh masyarakat.

Sementara itu, Camat Kalidoni Arie Wijaya mengatakan, pihaknya menggunakan mesin yang berfungsi mencacah dan menghancurkan sampah, sehingga bisa diuraikan sesuai jenis sampah.

"Tadi sudah dijelaskan permasalahan dan pertanyaan yang diungkapkan camat lain, yaitu, mengenai masalah sumber daya manusia (SDM). Kami hanya memberdayakan kurang lebih 2 orang untuk memilah-milah sampah yang datang, kemudian dikelola sampai masuk ke dalam mesin pencacah," kata Arie.

(Elsa/Hidayatullah)