Pemkab Semarang Siapkan Santunan Dua Ribu Anak Yatim

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Kamis, 9 Mei 2019 | 22:34 WIB - Redaktur: Tobari - 410


Ambarawa, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Semarang menganggarkan dana untuk santunan bagi dua ribu anak yatim dan kurang mampu, untuk memberikan tambahan jaminan sosial bagi warga yang membutuhkan.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda Kabupaten Semarang Jati Trimulyanto menjelaskan anggaran itu merupakan bentuk kepedulian terhadap warga yang termasuk kategori menyandang resiko sosial tinggi.

“Santunan untuk seribu anak yatim dianggarkan di APBD penetapan tahun 2019. Sedangkan di perubahan APBD juga dianggarkan seribu anak,” katanya di sela-sela acara buka puasa bersama seribu anak yatim di Gedung Pemuda, Ambarawa, Kamis (9/5) petang.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Jati, Pemkab Semarang menghargai kepedulian berbagai perusahaan yang ikut serta mendukung program pemberian jaminan sosial bagi warga yang membutuhkan.

Namun dia berharap pihak swasta dan perusahaan berkoordinasi agar penyaluran dana sosial itu dapat efektif dan tepat sasaran.

“Dana corporate social responsibility perusahaan swasta seyogianya disinergikan dengan program sosial Pemkab Semarang. Sehingga bantuan yang diberikan dapat diterima yang benar-benar membutuhkan,” ungkapnya lagi.

Pada acara buka puasa bersama seribu anak yatim itu, juga diserahkan dana santunan kepada seluruh anak yang hadir. Santunan diserahkan langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Jati Trimulyanto.

Ikut mendampingi Ketua PC NU Kabupaten Semarang KH Ahmad Fauzan, Ketua MUI Miftahudin dan perwakilan dari PD Muhammadiyah Kabupaten Semarang.

Dana santunan berasal dari sebuah perusahaan swasta bekerja sama dengan lembaga zakat Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kabupaten Semarang.

Salah seorang koordinator pendataan anak yatim, Gufron menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pemdes untuk mendata anak yatim yang layak menerima bantuan.

“Pihak pemdes lebih mengetahui kondisi sebenarnya. Sehingga anak yang mendapat santunan benar-benar bmembutuhkan,” jelasnya. (*/junaedi/toeb)