Ingin Warganya Sehat, Pemkab Lumajang Percepat ODF

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Rabu, 20 Maret 2019 | 15:59 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 397


Lumajang, InfoPublik - Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur telah meraih gelar Kabupaten sehat bertajuk “Swasti Saba Wistara” selama lima kali.

Namun demikian, hal ini tidak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang berbangga dan berpangku tangan, Pemkab tetap bertekad untuk terus meningkatkan kesehatan warga Lumajang. Berbagai hal dilakukan, salah satunya adalah program Open Defeciation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS).

Untuk merealisasi cita-cita itu, Pemkab mengupayakan percepatan ODF melalui pembentukan Tim Stop BABS, yang merupakan gabungan dari lintas sektor yang terdiri dari unsur Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), dan Forum Lumajang Sehat (FLS).

Sebagai tindak lanjut, Tim Stop BABS melakukan kunjungan ke tiga kecamatan yaitu Kecamatan Ranuyoso, Kecamatan Randuagung Rabu,(14/3/2019), dan Kecamatan Sumbersuko, Senin (18/3/ 2019).

Tujuan kunjungan tersebut adalah melakukan koordinasi dengan kecamatan dan diskusi bersama tentang pencapaian ODF di wilayah tersebut. Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga pada Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Lumajang, Budi Purwanto.

“Tim akan berdiskusi dengan pihak kecamatan untuk mencari upaya pemecahan jalan keluarnya itu apa, tim juga ingin tahu apa yang sudah dilakukan dan keberhasilannya seperti apa, dan tim mencari pola lagi inovasi apa yang perlu dikembangkan untuk menggali dana dan menggerakkan masyarakat,” ujar Budi, Selasa(19/3/2019).

Dalam kunjungan ke Ranuyoso, tim mendapatkan fakta bahwa ada dua desa yaitu Desa Meninjo dan Tegal Bangsri yang sudah ODF, artinya semua warga di kedua desa tersebut sudah memiliki akses ke jamban, sehingga tidak perlu untuk melakukan buang air besar sembarangan. Sementara itu di Randuagung, tiga desa sudah ODF. Bahkan, petugas kecamatan pernah melakukan gerakan sisir sungai dengan tujuan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan BAB di sungai.

Di Kecamatan Sumbersuko, ada satu desa yang sudah ODF yaitu desa Petahunan. Desa-desa lainnya masih banyak yang penduduknya belum memiliki akses jamban. Namun demikian ada satu desa yang mendekati ODF yaitu, Desa Purwosono. Dengan slogan barunya “SATE BANGPUR” (Satu Tekad Bangun Purwosono), diharapkan tahun ini Purwosono dapat mencapai ODF karena keluarga yang belum memiliki akses jamban tinggal 25 kepala keluarga (KK).

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr. Bayu Wibowo IGN mengatakan bahwa secara keseluruhan sudah ada 45% ODF. “Selama ini secara resmi kita tujuh kecamatan, tapi kalau kita hitung per desa itu sudah 95 desa, artinya dari total 198 desa dan 7 kelurahan itu 45% sudah ODF,” katanya.

Lebih lanjut dr. Bayu Wibowo IGN menjelaskan bahwa tim melakukan kunjungan ke dua kecamatan tersebut karena angka kepemilikan jambannya tinggi dan menjadi titik pantau penilaian Kabupaten Sehat. “Kecamatan Ranuyoso dan Randuagung ini menjadi sasaran kita karena selain untuk titik pantauan Kabupaten Sehat, itu memang di Ranuyoso dan Randuagung angka kepemilikan jamban sudah ada peningkatan, sehingga kita pantau, kita advokasi supaya pergerakannya semakin cepat,” jelasnya.

Dia juga menambahkan bahwa medan kedua kecamatan tersebut sulit. “Karena memang tantangan medan alam di Ranuyoso dan Randuagung itu memang cukup berat, airnya juga ada keterbatasan, medannya berbukit-bukit, sehingga kita untuk daerah-daerah semacam itu harus ada pendampingan dan advokasi supaya ada percepatan dan masyarakat bisa terakses dengan jamban yang sehat,” pungkasnya. (MC Kab. Lumajang/BS)