TPQ untuk Nurhasanah

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Jumat, 18 Januari 2019 | 16:07 WIB - Redaktur: Elvira - 2K


Taliwang, InfoPublik - Suara lantunan Al-quran terdengar indah saat rintik-rintik hujan mengguyur Kota Taliwang, Kamis (17/1/2019) malam, di sebuah rumah panggung yang terlihat agak miring di RT 02/RW 06 lingkungan Bosok Kelurahan Menala Kabupaten Sumbawa Barat, terlihat seorang wanita yang sedang mengajar beberapa anak membaca Al-quran.

Adalah Nurhasanah (50), seorang ibu yang mempunyai empat orang anak yang sehari-hari mengabdikan dirinya untuk mengajar agama kepada masyarakat di KSB. Selain sibuk memberikan pengajian kepada ibu-ibu maupun masyarakat umum lainnya, Nurhasanah mempunyai satu niat yang tulus yakni membangun sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPQ).

Tekadnya yang kuat untuk mengajarkan anak-anak serta masyarakat dalam mengenal lebih dalam agama inilah yang membuat Nurhasanah tak pernah menyerah walaupun Ia harus mengontrak sebuah rumah untuk dijadikan TPQ, TPQ tersebut olehnya diberi nama TPQ Al-Furqon.

Suami Nurhasanah juga sehari-harinya mengajar di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Maluk, sekitar 40 Km dari Taliwang. Nurhasanah memiliki empat orang anak yang telah berhasil dalam bidang agama.

“Anak pertama saya sekarang sudah di Mekah mengajar di sana, anak kedua saya sekolah di pondok (pesantren,red) di Jawa, anak ke tiga saya sekarang masih kuliah di Unram dan yang terakhir masih SMA tapi mengajar juga di tempat Bapaknya di Maluk,” ungkap Nurhasanah. Ia juga mengungkapkan bahwa semua anak-anaknya rata-rata telah menghafal beberapa juz Al-Quran sejak kecil.

Niatnya yang tulus untuk mendirikan TPQ tercapai walaupun dalam kesulitan dan hal tersebut selalu didukung oleh sang suami, tak main-main sudah 17 tahun Nurhasanah mengontrak rumah demi mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran, setiap anak yang diajarkan tidak dipungut biaya tetapi hanya memberikan infaq seikhlasnya untuk kepentingan operasional TPQ.

“Saya tidak menarik uang dari anak-anak yang ngaji ini, saya takut jika saya menarik iuran nantinya kalau ada yang tidak bisa membayar maka ngajinya akan terhenti, jadi saya ikhlas,” Tuturnya.

Nurhasanah mengaku pada awalnya rencana membuka TPQ datang dari hati nuraninya dan selama 17 tahun tersebut Ia mengontrak sebuah rumah di lingkungan Bosok Kelurahan Menala dengan biaya kontrak rumah Rp2 juta per tahun. Nurhasanah juga mengaku selama ini sangat kesulitan dalam membangun rumah dan TPQ miliknya sendiri karena belum ada biaya.

“Uang yang saya dapatkan setiap hari dari hasil saya mengajar kesana kemari itu habis digunakan untuk kehidupan sehari-hari dan saya gunakan untuk membantu suami yang sedang membangun Pondok juga di maluk,” kata Nurhasanah.

Saat ini Nurhasanah sangat lega karena pemerintah KSB melalui Baznas akan membantunya membuat bangunan untuk TPQ nya.

Bantuan dari pemerintah KSB tersebut tidak langsung datang begitu saja, awalnya Nurhasanah mendapat kabar dari teman-teman dari kelompok TPQ lainnya bahwa ada bantuan pembangunan rumah dari Baznas. Kemudian Ia langsung mendatangi Baznas dan meminta informasi.

Setelah mendapatkan informasi tentang bantuan pembangunan rumah Nurhasanah segera membuat proposal yang ditujukan kepada Bupati Sumbawa Barat dan Alhamdulillah dalam waktu yang tidak terlalu lama proposal tersebut disetujui oleh Bupati.

Kebetulan Nurhasanah mempunyai sebidang tanah wakaf dari orang tua, yang memang niat orang tuanya tanah ini untuk membangun tempat untuk mengaji, sehingga diatas tanah tersebut lah bangunan TPQ Al-furqon akan dibangun dalam waktu dekat oleh Baznas KSB.

Nurhasanah sangat berterima kasih kepada Pemerintah KSB dan Bupati serta Baznas yang mau membantunya dalam membangun TPQ Al-Furqon sehingga Nurhasanah bisa memiliki dan menempati bangunan baru yang tak lagi mengeluarkan biaya kontrak.

TPQ Al-Furqon sendiri mempunyai 40 orang santri dan saat ini yang masih aktif sebanyak 30 santri. Sementara untuk pengajarnya berjumlah tiga orang, tenaga pengajar ini mengajar dengan ikhlas tanpa ada honor. TPQ Al-Furqon juga menerima dewasa dan ibu-ibu untuk sama-sama belajar.

“Kami mengajar anak-anak sampai dengan ibu-ibu, karena kami yakin masih banyak anak-anak hingga ibu-ibu yang belum secara utuh mendapatkan pengajaran agama di sekolah-sekolah formal," tutur Nurhasanah.

Nurhasanah berharap mudah-mudahan hadirnya TPQ ini akan mencerdaskan umat untuk menjadi insan yang bertakwa sesuai dengan tujuan pemerintah KSB menjadi masyarakat fitrah. “Semoga TPQ ini nantinya akan menjadi besar sehingga bisa menghasilkan orang-orang yang takwa,” tutupnya. (MC-KSB/Vira)