Piring Lidi Produk Kerajinan dari Pintu Pohan Tobasa

:


Oleh MC KAB TOBA SAMOSIR, Jumat, 7 Desember 2018 | 13:34 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 3K


Balige, InfoPublik - Hasil kerajinan tangan dari lidi kelapa sawit yang diproduksi oleh Tiurma Siagian, warga Desa Meranti Timur, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara kini semakin diminati oleh masyarakat. Wanita berusia 36 tahun ini bahkan mengaku kewalahan memenuhi permintaan pasar yang mulai melonjak.

Kerajinan yang diproduksi dari bahan lidi adalah piring, yang cocok untuk tempat sajian makanan kering dengan lapisan daun pisang atau buah segar.

"Sebenarnya saya baru belajar. Makanya produksinya masih sedikit," ujar wanita yang akrab dipanggil Tiur ini pada Kamis (6/12/2018).

Tiur mengaku, awal mula memproduksi piring lidi ini bermula dari situasi perekonomian masyarakat di desanya yang mulai menurun, sebab sejak beberapa tahun terakhir kaum ibu di daerahnya mulai menjual lidi kering yang sudah diarit kepada tengkulak dengan harga Rp 2.500/Kg. Padahal untuk menghasilkan 1 Kg lidi, kaum ibu harus menghabiskan waktu hingga 2 sampai 3 jam.

"Jadi kalau dihitung, gaji untuk mengumpulkan lidi itu kira-kira Rp 1.000/Jam. Hasilnya sangat kecil," lanjut penyandang disabilitas ini.

Melihat kondisi itu, Tiur mulai berdiskusi dengan adiknya untuk mendapat ide mengkreasikan lidi dengan harga jual yang lebih menguntungkan.

"Jadi adik saya kirim video tutorial cara membuat piring dari lidi. Saya belajar dari video itu," katanya melanjutkan.

Dari kreasi piring lidi itu, Tiur dapat memproduksi hingga 4 piring dari 1 Kg lidi. Sementara untuk harga, Tiur menjualnya seharga Rp 5.000/biji. Hasil ini lebih menguntungkan daripada menjual lidi kering kepada tengkulak.

"Kalau dikalkulasi, harga lidi satu kilo (Kilogram) hanya Rp 2.500. Sementara kalau dikreasikan menjadi piring bisa dapat 4, dengan harga Rp 5.000/buah, jadi hasilnya jauh lebih menguntungkan," lanjutnya menjelaskan peluang bisnis dari piring lidi.

Hingga saat ini, piring lidi yang diproduksi oleh Tiur sudah mulai masuk ke Balige, ibu kota Kabupaten Toba Samosir. Namun permintaan pasar yang membludak kini membuat Tiur kewalahan.

"Awalnya saya kira tidak laku, tapi ternyata permintaan pasar sangat baik. Jadi sekarang malah kewalahan untuk memproduksi pesanan," sebutnya.

Untuk memenuhi permintaan pasar, kini Tiur mulai mengajari tetangga untuk memproduksi piring lidi. Selain itu, ia juga mulai berkreasi memproduksi lampu hiasberbahan lidi. (MC Tobasa alex/rik)