Peringati HARGANAS dan HAN, Plt. Banggai Minta OPD Berikan Pelayanan yang Baik

:


Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN, Rabu, 18 Juli 2018 | 12:52 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 543


Salakan, InfoPublik - Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) dan Hari Anak Nasional (HAN) Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) Provinsi Sulawesi Tengah dilaksanakan  di Lapangan Trikora Salakan, Kabupaten Bangkep, Senin (16/7/2018). Plt. Bupati Banggai Kepulauan Rais  D. Adam meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mari kita menjadi pelayanan yang baik untuk perlindungan hak perempuan dan anak.

"Saya berharap kepada kita semua khususnya bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mari kita menjadi pelayan yang baik. Beliau juga mengatakan bahwa  dalam UU No 23 Tahun 2002   mengatur bahwa setiap anak yang lahir  sudah dengan perlindungan UU, begitu juga dengan perempuan sehingga wajib di lindungi, wajib dikasihani, wajib dijunjug tinggi, dan  tetap merpertahankan hak-hak perempuan dan hak-hak anak," kata Rais. 

Rais mengatakan melalui peringatan Harganas dan Han pada saat ini, selaku pemerintah dan sekaligus masyarakat Bangggai Kepulauan, mari kita selalu memperhatikan, merawat yang sudah ada, mari kita selalu memberikan hak –hak yang baik kepada anak dan ibu. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bangkep, Jeane B. Rorimpandei mengatakan  HARGANAS dan HAN diselenggarakan dengan memperhatikan suara anak Indonesia khususnya dari perwakilan forum Suara Anak Indonesia Nasional.

"Diharapkan dengan momentum ini dapat menggugah dan meningkatkan kepedulian setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media, dan anak serta pemerintah pusat dan pemerintah daerah akan pentingnya peran tugas dan kewajiban masing-masing pemenuhan hak dan perlindungan anak," katanya.

Ditambahkan Jeane, banyaknya  kebijakan program dan kegiatan yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah namun pemenuhan hak dan perlindungan anak belum optimal, hal ini antara lain terlihat dari masih banyak anak-anak yang belum memiliki akta kelahiran, mudanya anak mengakses pornografi, masih terbatasnya wadah partisipasi anak, maraknya kekerasan anak baik dirumah, disekolah, dijalan dan ditempat-tempat umum lainya serta marakanya anak yang dijadikan pengedar narkoba.

"Kekerasan anak yang terjadi pada saat ini bukan terjadi dengan orang lain tetapi orang-orang terdekat yang ada disekitar kita untuk itu kita waspadalah dengan keluarga-keluarga yang ada baik itu om ataupun yang mendampingi anak setiap hari itulah pelaku-pelaku kekerasan terhadap anak yang terjadi pada saat ini," kata Jeane.

Semuanya ini akan berdampak pada tumbuh kembangnya anak dan kehidupan mereka pada saat dewasa hal tersebut dapat dicegah dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusip untuk itu memberikan perlidungan dan tumbuh kembang yang optimal, linkungan yang kondusif harus dimulai dari dalam keluarga karena keluarga adalah lembaga pertama dan utama yang dapat menciptakan anak yang jenius, empati,  berani, unggul, dan sehat.

"Sehingga pentingnya peran keluarga bagi pembangunan bangsa sebagai wahana pembangunan asa asi asu bermakna pentinya mendorong perkembangnya otak anak dan membangun karakternya asi dengan rasa aman dan nyaman bagi anak sehingga membanggun emosi yang positif," katanya. (McBangkep/Lina/Vira)