Kemenkes Lakukan Intervensi Penanganan Anemia di Kalangan Remaja

:


Oleh Putri, Selasa, 26 Januari 2021 | 00:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K


Jakarta, InfoPublik - Salah satu fokus perhatian pemerintah di sektor kesehatan adalah penanggulangan anemia di kalangan remaja putri. Anemia merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, letih, dan lesu.

Hal ini disebut akan berdampak pada kreativitas dan produktivitas seseorang. Tak hanya itu, anemia juga meningkatkan kerentanan penyakit pada saat dewasa serta melahirkan generasi yang bermasalah gizi.

Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kartini Rustandi, mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan melalui intervensi spesifik dalam pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil.

“Kemenkes juga melakukan penanggulangan melalui edukasi dan promosi gizi seimbang, fortifikasi zat besi pada bahan makanan serta penerapan hidup bersih dan sehat,” kata Kartini pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional, Senin (25/1/2021).

Angka penderita anemia di Indonesia terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018), prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 persen, artinya tiga sampai empat dari 10 remaja menderita anemia.

Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktivitas fisik. Kementerian Kesehatan telah melakukan intervensi spesifik dengan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu hamil.

Peringatan Hari Gizi Nasional ke-61 sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya SDM Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing sesuai arah pembangunan kesehatan 2020-2024. Diharapkan dengan adanya penguatan komitmen semua stakeholder bisa meningkatkan kepatuhan remaja putri minum TTD.

Komitmen tersebut ditandai dengan deklarasi bersama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendukung gerakan serentak minum TTD bagi para remaja putri seminggu sekali.

Meskipun saat ini lndonesia masih dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19, berbagai upaya modifikasi pelayanan kesehatan termasuk pemberian TTD bagi remaja putri diharapkan tetap dapat dilakukan.

Umumnya TTD remaja putri didistribusikan melalui sekolah, namun dengan kebijakan belajar di rumah selama pandemi, pemberian TTD dapat dimodifikasi sesuai kebijakan daerah. (Foto: Capture Screen Youtube/Kemenkes)