Gagal Terapi ARV Pada ODHA Dapat Dicegah Dengan Pemeriksaan VL

:


Oleh Putri, Selasa, 29 September 2020 | 23:21 WIB - Redaktur: Isma - 1K


Jakarta, InfoPublik - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PP2PML) Kementerian Kesehatan Wiendra Woworuntu mengatakan bahwa gagalnya terapi antiretroviral (ARV) pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat dicegah dengan pemeriksaan Viral Load (VL).

Wiendra melalui keterangan resmi yang dikutip InfoPublik Selasa (29/9/2020) mengatakan semakin dini pemeriksaan VL HIV dilakukan, maka kematian pada ODHA dapat dicegah dan potensi penularannya juga terminimalisir.

“Pada pelaksanaan bulan Viral Load 2020 ini, saya menghimbau kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat, daerah, dan tak kalah penting rekan-rekan komunitas untuk bersinergi dalam menanggulangi epidemi HIV di Indonesia,” kata Wiendra.

Penanggulangan HIV/AIDS merupakan salah satu target pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Kementerian Kesehatan No.21/2013 tentang HIV/AIDS. Pemerintah menetapkan pencapaiaian target Three Zero pada tahun 2030 untuk pengendalian epidemi HIV/AIDS di Indonesia.

Meliputi zero infeksi HIV baru, zero kematian karena AIDS pada ODHA, dan zero diskriminasi. Ketiga target ini dapat dicapai dengan memantau status pengobatan ARV pada ODHA melalui pemeriksaan VL. Pemeriksaan VL merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat efektivitas terapi ARV pada ODHA.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan pemeriksaan VL HIV sebagai metode untuk memonitor efektivitas pengobatan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Kesehatan, estimasi ODHA pada tahun 2020 adalah sebanyak 543.075 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Meski demikian, kata Wiendra tidak semua ODHA rutin melakukan test VL HIV sesuai rekomendasi yang ada. Dari data laporan sistem informasi HIV/AIDS (SIHA) per tanggal 5 Juni 2020, hanya 3.950 (1%) dari total 394.769 ODHA yang telah diperiksa viral load-nya.

Angka ini masih sangat jauh dari total kasus yang ada, padahal pemeriksaan VL penting dilakukan untuk menilai efektivitas terapi ARV serta menurunkan potensi transmisi ODHA.

Hingga per tanggal 18 September 2020, sebanyak 5,801 sampel telah dikirimkan menggunakan aplikasi SITRUST HIV yang dikembangkan oleh Yayasan KNCV Indonesia dalam membantu proses transportasi spesimen VL dan pelaporan hasil pemeriksaan VL ke dalam aplikasi rekap kohort program HIV nasional.

Dari jumlah ini, sebanyak 2,343 sampel ODHA yang telah selesai diperiksa menunjukkan hasil viral load tersupresi. Artinya pengobatan ART yang dilakukan berhasil dan tidak berpotensi untuk menularkan kepada pasangannya. Bulan pemeriksaan Viral Load ini akan dilaksanakan di 105 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

“Diharapkan kegiatan Bulan Viral Load HIV dapat makin meningkatkan kesadaran ODHA akan pentingnya melakukan pemeriksaan VL HIV,” kata Wiendra. (Foto: Kemenkes)