PJJ, Siswa Dapat Subsidi Kuota 35 GB per Bulan.

:


Oleh G. Suranto, Sabtu, 29 Agustus 2020 | 06:32 WIB - Redaktur: Untung S - 333


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memberikan bantuan pulsa kepada peserta didik, termasuk para guru, dan dosen, guna membantu prosea pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Rincian kuota untuk siswa (SD, SMP, SMA/SMK) sebesar 35 GB per bulan, guru 42 GB per bulan, sedangkan untuk mahasiswa dan dosen masing-masing 50 GB per bulan. Bantuan diberikan selama empat bulan ke depan.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri menyampaikan, prosesnya adalah sekolah akan melakukan pendataan nomor telepon siswa untuk mendistribusikan subsidi pulsa internet. Nantinya data tersebut dimaksukan ke dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Jadi nanti setiap peserta didik yang punya HP itu didaftarkan ke sekolah, dan sekolah sudah punya daftarnya, karena setiap wali kelas punya Group WA, dari situ kemudian di data dimasukan ke Dapodik,” jelas Jumeri dalam bincang sore  tentang SKB Empat Menteri secara virtual di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

Disebutkan, di Dapodik sudah ada aplikasi yang bisa diisi oleh Kepala Sekolah, termasuk memasukkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan nama lengkap siswa. Untuk kebenaran data yang dimasukkan, Kepala Sekolah harus menandatangani pakta integritas.

“Jadi Kepala Sekolah menandatangani pakta integritas, data yang dimasukkan tersebut benar adanya dan di upload ke Dapodik,” terangnya.

Ia juga menyebutkan, untuk penyaluran pulsa nantinya akan dilakukan oleh operator. Namun sebelumnya, Pusat Data Teknologi dan Informasi Kemendikbud akan menyisir nomor-nomor siswa sesuai dengan operator yang sudah dilakukan kerja sama.

Menurutnya, target pendataan tahap pertama adalah awal September 2020. Untuk itu, agar siswa yang belum terdaftar di tahap pertama, tidak perlu khawatir tidak mendapatlan subsidi pulsa.

“Bagi yang belum tercantum di tahap pertama ini, masih ada kesempatan untuk masuk ke tahap berikutnya, ” ungkapnya.