Merokok Meningkatkan Risiko Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

:


Oleh Putri, Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:54 WIB - Redaktur: Isma - 377


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto  mengatakan seorang perokok meningkatkan terinfeksi risiko Coronavirus Disease (Covid-19) hampir dua hingga lima kali lebih tinggi.

“Bisa dilihat pada studi-studi yang ada, ada empat hal mengapa seorang perokok meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19. Yang pertama, pada seorang perokok itu terdapat reseptor yang namanya ACE2,” kata Agus Rabu (12/8/2020).

Lebih lanjut, seperti diketahui bahwa reseptor ACE2 ini adalah tempat duduknya virus Covid-19 di saluran nafas ataupun organ-organ lain yang ada di tubuh apabila terinfeksi. Jumlah reseptor ACE2 pada seorang perokok itu jumlahnya lebih banyak dibanding pada bukan perokok.

Yang kedua adalah asap rokok sudah terbukti dapat menurunkan sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh terutama imunitas saluran nafas. Padahal sistem imunitas ini penting sekali berperan menghambat terjadinya infeksi virus, bakteri, dan lainnya.

Agus mengatakan bahan-bahan yang ada di dalam asap rokok itu terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel-sel imunitas tubuh saat melawan infeksi. Ketika seorang perokok terinfeksi maka migrasi daripada sel-sel imunitas itu akan menurun dan fungsinya juga menurun.

Akibatnya ketika terinfeksi akan terjadi lah kondisi yang lebih luas dan cenderung menjadi lebih berat termasuk pada Covid-19. Sebab ketiga yaitu Covid-19 menyerang seseorang yang memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, penyakit paru kronik, kemudian jantung, dan lainnya.

Agus juga mengatakan merokok itu meningkatkan penyakit komorbid ini lebih banyak. Jadi hampir penyakit-penyakit komorbid ini lebih banyak ditemukan pada seorang perokok, akibatnya ketika seorang perokok memiliki komorbid akhirnya menimbulkan resiko terjadinya Covid-19.

Jadi ada dampak tidak langsung dari rokok, komorbid kemudian Covid-19. Sebab keempat yaitu kebiasaan seorang perokok dengan memegang rokok secara berulang-ulang, memegang mulur rokoknya. Ini yang menjadikan transmisi bahwa tangan kita belum tentu bersih saat memegang rokok.

“Nah itu transmisi akan meningkatkan resiko terjadinya inhalasi atau menghirup virus itu melalui tangan. Berulang-ulang itu adalah yang menjelaskan kenapa seorang perokok meningkatkan resiko terinfeksi Covid-19,” kata Agus. (Foto: Capture Screen Youtube)