1.823 RTLH di Kota Bogor Dapat Program BSPS

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 10 Juli 2020 | 02:45 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyalurkan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), atau bedah rumah sebanyak 1.823 rumah tidak layak huni (RLTH) di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Progam BSPS ini dapat dijalankan setelah melalui proses verifikasi yang tepat di lapangan oleh petugas Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL). Jadi Program BSPS ini akan tepat sasaran, tepat waktu dalam proses pembangunan dan tepat pemanfaatan karena bertujuan untuk membuat rumah layak huni dan yang paling utama adalah akuntabel," ujar Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, KM Arsyad, saat pelaksanaan Serah Terima Buku Tabungan (Serbutab) bagi masyarakat penerima Program BSPS di Balaikota Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020).

KM Arsyad menjelaskan, tahun ini Provinsi Jawa Barat mendapatkan alokasi Program BSPS sebanyak 8.928 unit melalui Satuan Kerja Strategis Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR.

"Jumlah alokasi bedah rumah sebanyak 1.823 unit dari Kementerian PUPR adalah Rp25,9 miliar," terangnya.

KM Arsyad menambahkan, alokasi penyaluran Program BSPS di Kota Bogor tersebar di beberapa lokasi di antaranya di Bogor Barat (340 unit), Bogor Selatan (579 unit), Kota Bogor Utara (260 unit), Tanah Sereal (320 unit), untuk Bogor Tengah (200 unit), Bogor Timur (240 unit).

Setiap penerima Program BSPS Kementerian PUPR, imbuhnya, mendapatkan bantuan sebesar Rp17,5 juta rupiah yang terbagi sebanyak Rp15 juta rupiah berupa bahan bangunan dan Rp2,5 juta rupiah untuk upah pekerja.

"Melalui Program BSPS ini Kementerian PUPR berupaya menjaga perekonomian masyarakat melalui program padat karya tunai berupa upah untuk pekerja," terangnya.

Menanggapi hal di atas, Walikota Bogor, Bima Arya menerangkan, Pemkot Bogor sangat mendukung pelaksanaan Program BSPS Kementerian PUPR. Menurutnya warga Bogor sangat membutuhkan bantuan perumaha. mengingat jumlah rumah tidak layak huni juga masih cukup tinggi.

Pemkot Bogor, imbuhnya, menilai para TFL yang bertugas di lapangan bekerja keras untuk menyalurkan Program BSPS meskipun di masa pandemi Covid-19. Rumah yang layak menjadi tempat bagi keluarga yangbtepat agar terhindar dari Covid-19.

Pihaknya juga mentargetkan hingga tahun 2024 sebanyak 20.000 rumah di Kota Bogor seluruhnya layak huni.

"Program BSPS ini sejalan dengan visi Kota Bogor untuk mewujudkan rumah yang layak huni serta Kota Bogor Layak Untuk Keluarga. Kami juga mendorong agar pembangunan rumah layak bukan hanya di wilayah perkotaan saja tapi juga di pinggiran kota," katanya. (Foto: Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR)