Viral Demonstran Bertato Peta Indonesia di AS, Kemlu: Bukan WNI

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 3 Juni 2020 | 15:44 WIB - Redaktur: Isma - 471


Jakarta, InfoPublik - Aksi unjuk rasa yang meluas di Amerika Serikat (AS) akibat kematian George Floyd,-warga kulit hitam-menyisakan cerita seorang pendemo yang tertangkap kamera beraksi di Philadelphia. 

Pria itu ternyata terlihat memiliki tato berupa peta Indonesia. Potret pendemo itu viral di media sosial. Dari foto yang viral tersebut, seorang pria yang memakai oblong berwarna krem, celana pendek, serta bertopi putih terlihat hendak melemparkan sesuatu.

Jika tidak diperhatikan seksama, foto tersebut sebatas aksi seorang demonstran. Namun, jika dilihat secara teliti, terdapat tato bergambar peta Indonesia di lengan bagian kanan.

Foto yang menunjukkan tato peta Indonesia juga dilingkari di beberapa posting-an netizen. Belakangan, lokasi foto tersebut diketahui berada di Kota Philadelphia.

Pria itu  membuat pengakuan soal aksinya itu di akun media sosialnya. Dalam pernyataannya, dia mengatakan lahir di Pulau Jawa, namun bukan Warga Negara Indonesia (WNI).

Menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI,  demonstran tersebut bukanlah WNI. Dari informasi yang dihimpun, yang bersangkutan adalah warga negara AS.

"Dari informasi yang dihimpun, yang bersangkutan warga negara AS,” ujar pelaksana tugas (Plt)  Juru Bicara (Jubir) Kemlu, Teuku Faizasyah melalui keterangan tertulisnya, Selasa (2/6/2020).

Serangkaian kerusuhan terjadi di sejumlah wilayah AS. Kerusuhan yang terjadi merupakan buntut panjang akibat kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, di lutut polisi Minneapolis.

Imbasnya, jam malam telah diberlakukan di berbagai kota di AS dalam upaya meredam konflik antara demonstran dan polisi menyusul kematian Floyd.

Sebelumnya, Kemlu mengharapkan semua  WNI di AS mematuhi protokol keamanan, terkait unjuk rasa yang berujung kerusuhan akibat kematian warga kulit hitam, George Flyod.

"Intinya, kami  mengingatkan terus agar WNI mengindahkan ketentuan dari otoritas setempat, seperti tidak keluar tempat tinggal saat penerapan jam malam," kata juru bicara (Jubir) Kemlu, Teuku Faizasyah.

Menurut Faizasyah, pihaknya  berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) setempat.

Faizasyah menyebutkan Menlu Retno  Marsudi, meminta pihak KBRI dan KJRI memastikan keselamatan para WNI. 

"Pemerintah Indonesia  mengikuti dari dekat perkembangan di AS menyusul insiden yang terjadi di Minnesota. Hal ini utamanya dikaitkan dengan upaya perlindungan WNI," tuturnya.

Selain itu, perwakilan Indonesia di AS telah mengeluarkan peringatan dan imbauan kepada WNI di sana, dan juga menghubungi simpul-simpul masyarakat dari waktu ke waktu.

(Foto : Kemlu)