Faktor Keberhasilan Kepuasan Jemaah Haji Indonesia

:


Oleh Putri, Minggu, 20 Oktober 2019 | 00:19 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 320


Jakarta, InfoPublik - Hasil Kepuasan Jemaah Haji Indonesia 1440 M/2019 M yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka 85,91 dan masuk dalam kategori sangat memuaskan.

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan hasil survei sangat menggembirakan sekaligus menantang karena jumlah jemaah haji yang dikirim sebanyak 231 ribu jemaah. Hasil survei ini juga merupakan masukan untuk peningkatan kuliatas pelayanan dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

“Penyelenggaraan ibadah haji Indonesia tahun ini mengirimkan sebanyak 231 ribu jemaah sepanjang sejarah Indonesia. Menantang karena  waktunya sangat sempit dan harus merubah persiapan tidak hanya diembarkasi haji tapi juga di Arab Saudi,” kata Menteri Lukman Kamis (17/10).

Menurut Menteri Lukman, ada faktor internal dan eksternal yang menyebabkan naiknya hasil kepuasan jemaah haji Indonesia yaitu pertama, komitmen tinggi kementerian/lembaga terkait yang terlibat untuk mengusung aspek kebersamaan, tidak hanya di tanah air tapi juga di Arab Saudi.

Kedua, dedikasi petugas haji sangat mengagumkan, namun masih ada yang harus ditingkatkan kompetensinya, dan lainnya. Ketiga, karena jemaah haji cukup tertib, Menteri Lukman mengatakan pemerintah Arab Saudi mengakui bahwa jemaah Indonesia cukup tertib karena kesopanan dan keramahannya.

Sedangkan faktor eksternal yaitu kepuasan jemaah karena Pemerintah Arab Saudi memberikan pelayanannya, kooperasi, kerjasama, dan komunikasi dengan pemerintah Indonesia. Juga mengupgrade akomodasi hotel transportasi.

Saat Armina, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ada yang harus ditingkatkan mulai dari transportasi, konsumsi, dan pelayanan lainnya, Menteri Lukman mengatakan Pemerintah Indonesia tidak memiliki wewenang.

“Namun kami tidak tinggal diam dan akan terus berkomunikasi serta berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi. Satu-satunya jalan harus memberikan sosliasisasi kepada jemaah, dan dipersiapkan secara mental bahwa keadaan memang seperti ini,” kata Menteri Lukman.

Lanjutnya, ketika sudah mendapatkan informasi maka jemaah haji tidak terlalu kesal ketika harus menunggu bus lama. Karena memang bus disediakan tidak banyak oleh Pemerintah Arab Saudi agar tidak mengganggu ibadah jemaah haji.