Berbagai Upaya Dilakukan Untuk Menekan Kematian Jemaah Haji

:


Oleh Putri, Sabtu, 28 September 2019 | 22:58 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 565


Jakarta, InfoPublik – Penyelenggaraan ibadah haji 1440 Masehi/2019 Hijriah telah selesai dan secara keseluruhan berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan peningkatan kematian jemaah haji Indonesia.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim Gerak Cepat (TGC), Tim Kuratif dan Rehabilitatif, yang telah memberikan pelayanan dan perlindungan denga melakukan pengobatan, penanganan kegawatdaruratan, serta rujukan ke Rumah Sakit Arab Saudi.

Tim Promotif Preventif (TPP) terus menerus memberikan penyuluhan sejak di Indonesia maupun di Arab Saudi. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah melakukan pemulangan dini kepada jemaah haji yang sakit dan layak terbang sebanyak 241 jemaah atau sekitar satu kloter.

Keberhasilan penyelenggaraan kesehatan haji dilihat dari seberapa banyak jemaah haji yang berhasil diberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kesehatan sehingga bisa kembali ke tanah air dengan sehat dan selamat.

Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Balitbangkes Siswanto saat Evaluasi Ibadah Haji Jumat (27/9), Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan evaluasi ini moment yang tepat untuk menguatkan komitmen dan tekad untuk perencanaan serta penyelenggaraan ibadah haji taun berikutnya.

Maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain pertama, pemeriksaan kesehatan sedini mungkin, pengendalian dan pengenalan factor resiko, perilaku hidup bersih sehat melalui penyuluhan dengan strategi, dakwah kesehatan  haji.

Kedua, perlu meningkatkan komunikasi dengn sektor lain, khususnya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), maupun pemerintah Arab Saudi agar terjalin kerjasama yang kuat untuk mewujudkan jemaah haji yang sehat dan mampu menjalankan ibadah haji yang sempurna.

Ketiga,penguatan PPIH dan TKHI dengan melakukan rekruitmen lebih awal, peningkatan kompetesi melalui pelatihan yang sesuai agar mampu menerapkan kegiatan promotif preventif dengan strategi dakwah kesehatan haji sebagai bagian dari layanan.

“Keempat, pemeliharaan semua sarana dan prasarana pelayanan kesehatan haji yang ada di Arab Saudi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk musim haji tahun 2020,” kata Menteri Nila.

Kementerian Kesehatan juga mendapatkan empat penghargaan dalam upaya promotif dan preventif serta pelayanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Mekah dan Madinah, juga pelayanan kesehatan selama Arafah, Muzdalifa, dan Mina dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi.