Garuda Pelopori Inovasi Digitalisasi Sistem Layanan Operasional Penerbangan di Indonesia

:


Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 19 Juni 2019 | 16:29 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 483


Jakarta, InfoPublik - Maskapai nasional Garuda Indonesia meluncurkan inovasi terbaru digitalisasi sistem layanan operasional penerbangan di Indonesia.

Inovasi tersebut berupa transformasi digital navigation chart dengan menggunakan aplikasi electronic flight bag (EFB) Jeppesen FliteDeck Pro, hasil kerja sama dengan Jeppesen Sanderson, Inc yang merupakan anak perusahaan dari Boeing.

"Digital navigation chart ini merupakan optimalisasi operasional navigasi di Garuda, sekaligus komitmen perusahaan dalam mempelopori komitmen menuju paperless airline dengan penerapan digital navigation chart dalam tata kelola operasional penerbangan," kata Direktur Operasi Garuda Indonesia, Capt. Bambang Adisurya Angkasa, Rabu (19/6).

Menurut Capt. Bambang, penggunaan digital navigation chart ini dapat mmengurangi biaya hingga 59 persen per tahun dari aspek biaya manual navigation chart, melalui kerja sama kontrak yang baru termasuk gratis paket JeppFD, selain itu, Digital navigation chart juga menghemat biaya perawatan mesin pesawat.

"Jika dibandingkan sebelumnya, navigation chart yang seluruhnya masih menggunakan hard copy dalam bentuk buku, kini dapat diakses hanya dengan aplikasi di tablet PC, tentunya hal ini akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan, khususnya komitmen maskapai dalam menegakkan prinsip-prinsip paperless airlines," ujar Capt. Bambang. 

Lebih lanjut, aplikasi navigation chart Jeppesen FliteDeck Pro mampu meningkatkan aspek keamanan saat di udara, karena kemudahan akses informasi dan distribusi data, serta komunikasi antar lini operasional dapat berlangsung jauh lebih cepat, tepat dan akurat. 

Dengan demikian beban kerja dan waktu persiapan yang dilakukan para Pilot ketika berada di cockpit dapat berkurang. Selain itu, digital navigation chart diharapkan dapat meminimalisir potensi gangguan penerbangan akibat data manual yang belum diperbarui.

Aplikasi digital navigation chart secara dinamis akan menampilkan informasi detail mengenai enroute weather layer, in App NOTAM, real-time data, GPS-based positional awareness, vector-based terminal charts yang mampu mendorong kesadaran situasional para Pilot saat di dalam cockpit. 

Capt. Bambang menyampaikan, aplikasi Jeppesen Flite Deck Pro juga terintegrasi dengan aplikasi Electronic Flight Bag (EFB) Project lainnya, yang salah satunya adalah e-performance calculation untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan saat aircraft performance calculation.

Proses transformasi digital navigation chart sendiri akan dilakukan secara bertahap, untuk saat ini implementasi digitalisasi dilakukan pada pesawat wide-body jenis Boeing 777, dan Airbus 330 serta tercatat 800 pilot sudah didaftarkan untuk menggunakan tablet PC yang telah terpasang aplikasi Jeppesen FliteDeck Pro. 

"Kami berharap hadirnya digital navigation chart saat ini akan mendorong Perusahaan untuk mewujudkan operational excellence berskala global, serta turut meningkatkan pelayanan terbaik bagi para pengguna jasa Garuda Indonesia," kata Capt. Bambang.

Komitmen perusahaan dalam memaksimalkan operasional berwawasan lingkungan juga dicapai melalui program tanggung jawab perusahaan lainnya seperti program konservasi air dan energi listrik di lingkup Perusahaan, konservasi bahan bakar, serta peremajaan pesawat yang bertujuan menurunkan tingkat gas emisi karbon dioksida.