Luhut : Pemerintah di Trek yang Benar dalam Pengembangan Pariwisata

:


Oleh Untung S, Senin, 18 Maret 2019 | 22:45 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 490


Jakarta, InfoPublik-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah sudah dalam jalur yang benar dalam pengembangan pariwisata demi pencapaian target devisa pariwisata 2019.

“Kita sudah ada di trek yang benar, kalau orang baru bicara akan, namun kita sudah memutuskan langkah-langkah yang menurut hemat saya juga sangat penting,” ujar Menko Luhut yang didampingi oleh Menpar Arief Yahya dan Gubernur BI Perry Warjiyo saat menjawab pertanyaan awak media dalam konferensi pers usai Rakor antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/3).

Dijelaskan oleh Menko Luhut, salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan membuat format digitalisasi untuk promosi pariwisata. Dimana melalui format digitalisasi itu sudah terbukti ampuh mendatangkan turis saat event annual meeting WB-IMF pada tahun 2018 silam.

“Jadi kita juga akan buat digitalisasi untuk promosi pariwisata, karena kita pengalaman pelaksanaan WB-IMF lalu yang dalam tempo 2 minggu kita bisa tingkatkan turis banyak sekali. Tadi kita sepakat dengan BI dan Kemenpar digitalisasi ini akan kita tingkatkan penggunaannya,” jelasnya.

Mengenai pelambatan ekonomi global yang menurut amatan beberapa jurnalis yang hadir dapat mempengaruhi jumlah wisatawan, Menko Luhut mengatakan belum ada indikasi ke arah sana.

“Sampai dengan hari ini kita belum melihat indikasi kesana, kita juga sudah antisipasi ke arah sana, kita justru melihat jumlah turis akan bertambah. Sekarang kebutuhan liburan orang akan semakin banyak, kelas menengah juga mulai bertambah,” kata Menko Luhut.

Menko Luhut lantas memaparkan progress berbagai infrastruktur di wilayah-wilayah yang menjadi destinasi wisata, antara lain Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang akan beroperasi pada bulan April tahun ini untuk internasional dan bulan Oktober untuk semua penerbangan.

“Dampaknya tentu akan membantu meningkatkan jumlah turis yang akan berkunjung ke Borobudur, kita ingin tingkatkan jumlah turis dalam waktu yang tidak terlalu lama menjadi 2 – 2,5 juta turis dari yang semula 1 juta turis,” ujarnya.

Kemudian, ada pula Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dengan adanya _second exit runway_ yang diharapkan rampung pada bulan oktober ini, dampaknya akan bertahap menjadi 39 juta dari sekarang 29 juta penumpang, dan tingkat hunian hotel yang sekarang 60 persen diharapkan meningkat menjadi 80 persen.

Sementara untuk Danau Toba, sudah ada kesepakatan dengan Malaysia, Singapore dan ke depan akan dibuka dari Tiongkok dan India.

“Danau Toba juga akan kita dorong, tahun lalu turis yang masuk sudah 430 ribu, Tahun ini pun masih tetap meningkat, hal seperti ini akan kita kembangkan terus,” tutup menko Luhut.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dalam Rakor ini sejumlah kesepakatan yang dilaksanakan di Jojgakarta pada Rakor sebelumnya yang diadakan pada bulan Agustus tahun lalu, sudah dilakukan dengan baik dan dilakukan secara berkesinambungan oleh Pemerintah, BI maupun Pemda.

“Rakor kali ini juga membahas bagaimana langkah bersama yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pariwisata dimana tahun ini adalah target 20 juta kunjungan wisman dengan target 17, 6 milyar USD. Sudah dibahas pula sejumlah strategi dalam koridor 3 A (Akses, Atraksi dan Amenitas) dan 2 P (Promosi dan Pelaku Usaha),” terangnya.