Kesiapan Kuala Tanjung Jadi Sentral Logistik Nasional dan Hub Internasional

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 4 Maret 2019 | 13:50 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 634


Jakarta, InfoPublik - Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Sumatera Utara siap dioperasikan sebagai pelabuhan hub internasional dan menjadi sentra logistik nasional, khususnya Propinsi Sumatera Utara. 

Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) R. Agus Purnomo menjabarkan, adapun kesiapan dan fasilitas yang dimiliki antara lain:

- Tiga Container Crane berkapasitas 45 ton dan mampu menangani container berukuran 20 feet, 40 feet hingga 45 feet,

- Terminal Multipurpose dengan berkapasitas 600 ribu TEUs, dan siap beroperasi melayani arus keluar masuk barang ke seluruh Indonesia dan luar negeri,

- Dermaga ukuran 500x60 meter,

- Trestle sepanjang 2,8 km dan lebar 18,5 meter,

- Rak pipa 4 line x 8 inch,

- 3 unit Ship to Shore (STS) Crane,

- 8 unit Automated Rubber Tyred Gantry, (ARTG) Crane, 

- 21 unit truck terminal, 

- 2 unit MHC,

- Terminal Operating System (TOS) Peti Kemas maupun curah cair.

- Beberapa waktu lalu telah dilakukan ujicoba pengoperasian dengan disandarkannya beberapa kapal berukuran besar, baik untuk kegiatan domestik maupun ekspor, dan telah berhasil dengan baik. 

"Untuk kegiatan domestik, kapal yang telah diujicobakan adalah KM Sinar Belawan dengan bobot kapal sekitar GT 12.000 dan panjang 145,5 meter milik perusahaan PT Samudera Indonesia dan telah berhasil mengangkut kargo domestik sebanyak 50 box milik PT Unilever Indonesia," kata Dirjen Agus akhir pekan (2/3).

Sedangkan untuk kegiatan ekspor, kapal yang diujicobakan adalah kapal Wan Hai 505, dan Wan Hai 507 yang masing-masing memiliki panjang 268 meter dan kapasitas 4.500 TEUs dengan mengangkut barang ekspor milik PT Unilever Indonesia, dan PT Domas Agrointi Perdana (P & G) tujuan ke China, India, Singapura dan Malaysia. 

Tahap awal beroperasi, lanjut Dirjen Agus, Pelabuhan KTMT sudah bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya. Beberapa perusahaan yang sudah siap mendukung kegiatan ekspor ini antara lain PT Unilever,  PT Wilmar, dan PT Domas Agrointi Perdana (P&G) dengan tujuan ekspor ke China, India, dan negara-negara di Asia.

"Kami akan memastikan proses pengoperasian pelabuhan Kuala Tanjung berjalan sesuai rencana yang ditetapkan, agar harapan menjadikannya sentra logistik baru, dan kegiatan operasional pelabuhan di Propinsi Sumatera Utara bisa berjalan efisien dan kompetitif, serta mampu menurunkan biaya logistik nasional dapat terwujud," ujar Dirjen Agus.

Dengan demikian, lanjut Dirjen Agus, Pelabuhan Kuala Tanjung nantinya memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pelabuhan industri Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bagi Kawasan Barat Indonesia, dan menjadi pusat bongkar muat kapal (transhipment).

Sebagai informasi, Pelabuhan KTMT ini akan dikelola PT Prima Multi Terminal, yakni perusahaan patungan antara Pelindo I, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Waskita Karya. 

Rencananya pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal ini akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo dalam waktu dekat.