APBN 2018 dalam Kondisi Sehat

:


Oleh lsma, Jumat, 16 November 2018 | 08:30 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 306


Jakarta, InfoPublik - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 saat ini dalam kondisi yang sehat, tercermin dari realisasi defisit APBN yang hingga akhir Oktober 2018 mencapai Rp236,99 triliun atau sekitar 1,60 persen PDB, terendah untuk periode yang sama dalam 5 tahun terakhir.

"Realisasi defisit tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi defisit pada periode yang sama tahun sebelumnya, baik secara nominal maupun persentase terhadap PDB," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa di Aula Djuanda Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kamis (15/11).

Menurut Menkeu, posisi keseimbangan primer hingga Oktober 2018 berada pada posisi negatif Rp23,76 triliun jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai negatif Rp125,22 triliun.

Ditambahkannya, Realisasi pembiayaan yang dilakukan Pemerintah hingga Oktober 2018 mencapai Rp320,0 triliun, bersumber dari pembiayaan utang sebesar Rp333,72 triliun, atau mencapai 83,6 persen dari APBN 2018 dan pembiayaan non utang sebesar negatif Rp13,72 triliun atau mencapai 18,72 persen dari APBN 2018.

Realisasi pembiayaan utang tersebut terdiri dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp343,23 triliun atau mencapai 82,8 persen dari APBN 2018 dan pinjaman (neto) sebesar negatif Rp9,51 triliun atau sekitar 62,1 persen dari rencana Pemerintah di tahun 2018.

"Pembiayaan utang juga menunjukkan tren yang menurun apabila dibandingkan dengan realisasi Oktober 2017, yaitu turun sebesar 19,5 persen (yoy)," ujarnya.

Menkeu menegaskan, Pemerintah tetap menjaga pengelolaan utang dilakukan secara prudent dan produktif yang antara lain dilakukan dengan strategi menjaga rasio utang tetap terkendali dalam batas aman, meningkatkan efisiensi atas pengelolaan utang, mendorong pemanfaatan utang untuk kegiatan yang lebih produktif, serta memperluas basis investor domestik.