Kementan Bagikan 1.225 Sapi Induk Impor ke Peternak

:


Oleh Baheramsyah, Kamis, 15 November 2018 | 13:55 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K


Jakarta,InfoPublik - . Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menambahan 1.225 ekor sapi indukan jenis Brahman Cross dari Australia ke peternak. Ini dilakukan untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di dalam negeri.

"Saat ini telah kami distribusikan sapi Brahman Cross sebanyak 1.225 ekor ke peternak. Melalui upaya ini diharapkan terjadi peningkatan share produksi daging sapi dalam negeri dan, bertambahnya usaha sapi berskala usaha komersil," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita dalam keterangan tertulis, Jakarta (15/11/2018).

Dia berharap populasi sapi secara nasional akan bertambah, sekaligus menambah sumber input produksi sebagai investasi. Langkah ini juga dilakukan untuk swasembada daging sapi yang dicanangkan tercapai di tahun 2022.

Secara umum, total penambahan indukan tahun 2018 ditargetkan terpenuhi sebanyak 6.000 ekor dan akan didistribusikan ke peternak di 110 kab/kota di 24 provinsi yang menjadi sentra sapi. Penerima sapi indukan tahun 2018, merupakan kelompok yang selektif, baik dari penyediaan sumber pakan dan pengalamannya dalam mengelola indukan.

"Target kami, pada 2 tahun pemeliharaan sudah berkembang di atas 50% dari total awal," ujar I Ketut.

Selain penambahan indukan impor, Kementan juga melakukan beberapa upaya percepatan peningkatan populasi sapi melalui Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab), penguatan 7 Unit Pelaksana Teknis (UPT) perbibitan dengan menghasilkan bibit sapi/kerbau yang berkualitas, serta menekan jumlah pemotongan betina produktif.

"Hal penting dan strategis juga dilakukan Pemerintah untuk mendorong investor swasta untuk menginvestasikan modalnya di dunia peternakan dalam skala besar," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Sugiono menegaskan proses pemasukan sapi indukan saat ini dilakukan oleh beberapa UPT lingkup Ditjen PKH. Saat ini pemasukan sapi indukan sudah dilakukan oleh Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden sebanyak 1.225 ekor.

Penerima bantuan sapi indukan ini tersebar di 80 kelompok peternak dan 2 UPTD yang berada di 35 kabupaten, 5 provinsi yaitu DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Penerima sapi indukan tersebut merupakan hasil verifikasi Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) yang dilakukan oleh Tim yang terdiri dari balai BBPTUHPT Baturraden dan dinas peternakan Kabupaten/Propinsi terkait.

"Sapi-sapi tersebut telah sampai di Indonesia pada 30 Oktober 2018, yang sebelumnya telah dilakukan preshipment inspection (PSI) di negara asal," terang Sugiono.

Ditemui secara terpisah, Sintong Hutasoit Kepala BBPTUHPT Baturraden mengatakan untuk memastikan sapi-sapi yang datang dalam kondisi sehat, sebelumnya pihaknya telah meninjau langsung kedatangan sapi indukan tersebut di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap. Selanjutnya, sapi-sapi tersebut juga telah melalui karantina selama 7 hari di Instalasi Karantina Hewan (IKH) Cilacap.

Berdasarkan hasil tindakan karantina, sapi-sapi tersebut telah dinyatakan 100% dalam keadaan sehat, nafsu makan sangat bagus dan tidak menunjukan gejala terkena penyakit hewan, sehingga telah diterbitkan sertifikat Kesehatan Hewan (KH) 14 dari IKH Cilacap.

"Saat ini sapi-sapi tersebut sudah terdistribusi ke 80 kelompok dan 2 UPTD penerima dalam kondisi sehat. Pada hari ini adalah batas pengamatan 7 hari di kelompok dan UPTD sehingga dilaksanakan proses administrasi Berita Acara Serah Terima kepada kelompok dan UPTD tersebut," jelasnya