Akhir 2018 Seluruh Desa di Banyuwangi Tersambung Jaringan Fiber Optic

:


Oleh Untung S, Sabtu, 22 September 2018 | 08:50 WIB - Redaktur: Juli - 825


Banyuwangi, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menargetkan dari 217 desa yang ada seluruhnya akan tersambung jaringan fiber optic pada 2018, hingga September sudah 172 desa terinstalasi dan tersambung jaringan tersebut.

"Tujuannya jelas efektivitas dan efisiensi pelayanan menjadi tujuan utamanya, karena sebagai Kabupaten yang fokus pada pariwisata pelayanan terhadap wisatawan dan masyarakat Banyuwangi harus betul-betul sesuai dengan kebutuhan era milenial yang harus cepat juga akurat," kata Bupati Bayuwangi Abdullah Azwar Anas, saat ramah tamah di Pendopo Pemkab Banyuwangi, Jum'at (21/9) malam.

Ia menjelaskan pemasangan seluruh jaringan fiber optik sudah dilakukan perencanaan sejak dirinya terpilih sebagi Bupati pada 2010 lalu, masifnya dikerjakan mulai 2012 berbarengan dengan target pesasangan sedikitnya dua ribu titik jaringan wifi di seluruh Banyuwangi, yang awalnya bekerjasam dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta PT Telkom. Hingga kini sudah 400 titik di kota Banyuwangi yang terpasang wifi termasuk pasar tradisional.

Akses telekomunikasi menurut Abdullah Azwar Anas bukan pula hanya ingin mengikuti perkembangan kebutuhan era milenial, namun sesuai instruksi Pemerintah Pusat bahwa reformasi birokrasi harus menyentuh sampai level paling bawah dalam struktur pemerintahan negeri ini, yakni, desa, dusun hingga RT dan RW.

Mengapa tercetus ide pemasangan fiber optik dan wifi? Abdullah Azwar Anas menuturkan, hal ini sederhana saja, wisatawan datang ke Banyuwangi adalah untuk berlibur. Ketika komunikasi susah didapatkan maka akan mendapatkan image yang tidak baik dan itu membawa dampak buat Banyuwangi. Oleh karenanya, modal utama yang harus dilakukan adalah kemudahan berkomunikasi selain kemudahan dari sisi pelayanan.

"Ketika memutuskan untuk menjadikan pariwisata sebagai focus utama di Banyuwangi maka perubahan yang pertama adalah persoalan komunikasi. Kita bisa lihat betapa sulitnya wisatawan mancanegara ke Indonesia, melihat hal inilah kami ingin memanjakan wisatawan bukan hanya menikmati keindahan melainkan kemudahaan berkomunikasi," tuturnya.

Sebagai daerah tujuan wisata, selain komunikasi maka kemudahan dalam membeli souvenir juga menjadi focus pihaknya dalam meningkatkan pariwisata di Banyuwangi. Sekali lagi, dengan hal seperti ini membuat wisatawan semakin betah dan pasti balik kembali karena inilah yang kita inginkan.

Terlebih berwisata bukan sebatas sekali datang saja melainkan continue, otomatis ini membuat pendapatan di Banyuwangi semakin meningkat. Akses setiap titik wifi dijamin cepat karena dipasang dengan jaringan fiber optik dan kekuatan hingga mencapai 10 megabytes per second (mbps).

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Marhen, mengungkapkan lokasi pemadangan wifi berada di tempat wisata, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pelayanan umum hingga ke tingkat keamanan sekaligus. Cara ini tentu sangat memudahkan bagi pelayanan, sehingga wisatawan akan merasa nyaman dalam berwisata terlebih Bapak Bupati menyadari bahwa komunikasi adalah menjadi salah satu kenyamanan wisatawan saat berwisata.

"Penggunaan wifi sudah dirasakan saat mendarat di Banyuwangi, titik pertama ada di Bandar Udara, kemudian point kedua di daerah Poliwangi tepatnya di Politeknik Banyuwangi atau sejauh satu hingga dua kilometer dan paling jauh di Pasanggaran arah Selatan yakni sejauh 150 kilometer," ujarnya.