Aktivitas Warga Kembali Normal Pascagempa M 7,1 di Maluku Utara

:


Oleh Jhon Rico, Sabtu, 16 November 2019 | 12:26 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 321


Jakarta, InfoPublik- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendapatkan informasi dari BPBD Halmahera Barat bahwa belum ada laporan dampak kerusakan maupun korban. Warga diberitakan sebagian sudah kembali ke rumah mereka masing-masing dan beraktivitas normal.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan bahwa Kepala Pelaksana BPBD Halmahera Barat Imron Loloroi mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan patroli dan pendataan terkait situasi di lapangan. 

"Gempa susulan dirasakan cukup kuat," kata Imron melalui pesan digital pagi ini, Jumat (15/11/2019).

Sementara itu, situasi Kota Bitung dalam kondisi normal. Namun masih ada masyarakat yang bertahan di tempat tinggi karena ada gempa susulan. Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa. 

Pantauan di Kota Ternate menggambarkan bahwa aktivitas masyarakat cenderung normal.

Pusdalops BNPB menerima informasi yang menyebutkan belum ada laporan warga kota terkait kerusakan, termasuk korban.

BPBD Kota Ternate masih intens melakukan pemantauan sambil mengkomunikasikan dengan pihak Kelurahan Mayau, Kecamatan Batang Dua serta pulau lain di wilayah terluar dari Kota Ternate yang berdekatan dengan pusat gempa. "Pihak kelurahan setempat masih melakukan pendataan terkait kerusakan di wilayah tersebut," kata Agus Wibowo.

BPBD Kota Ternate juga menginformasikan bahwa warga yang semalam menjauh dari pantai  pagi ini mulai berangsur kembali ke rumah. BPBD mengimbau untuk selalu siap siaga terkait dengan gempa susulan. 

Data Pusdalops BNPB mencatat 2 orang mengalami luka atas nama Delvi Peo dan Mesin Bunga. Keduanya berasal dari Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate. 

Sedangkan dampak kerusakan, gempa memicu kerusakan di Kota Ternate seperti rumah dan rumah ibadah rusak ringan. Pusdalops BNPB mencatat 6 rumah rusak ringan, di antaranya di Kelurahan Mayau 3 unit, Lekewi 2 dan Bido 1. "Semuanya di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate, sedangkan 2 unit gereja rusak ringan di Kelurahan Bido dan Lelewi," ujar dia.

Upaya yang terus dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan BMKG, BPBD Kabupaten dan kota serta sektor terkait untuk mengidentifikasi korban kerusakan dan kerugian akibat gempa bumi. Di samping itu, posko telah didirikan di Jalan Hasan Esa Takoma, Ternate.

Sebelumnya BMKG melaporkan gempa bumi dengan kekuatan M 7.1 pada tanggal 14 November 2019, pukul 23.17.43 WIB pada lokasi 1,67 LS 126.39 BT di kedalaman 73 Km.

BMKG pun telah menyatakan bahwa status peringatan dini tsunami pascagempa utama M 7,1 telah diakhiri pada pukul 01.45 WIB.

BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).