Tips Siaga Hadapi Bencana Tsunami

:


Oleh Putri, Kamis, 27 Desember 2018 | 14:27 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 660


Jakarta, InfoPublik - Bencana tsunami bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Tsunami bisa menerjang perairan mana saja termasuk juga daerah  pariwisata. Seperti yang belum lama ini terjadi, bencana tsunami yang menerjang kawasan wisata di Banten dan sebagian wilayah Lampung.

Akibatnya ratusan orang meninggal dunia, ribuan orang mengungsi dan bangunan rusak akibat kejadian tersebut. Tsunami itu sendiri sering diartikan sebagai perpindahan badan air skala besar yang diakibatkan perubahan air lalu secara tiba-tiba dengan gerakan vertikal yang terjadi di laut lepas.

Penyebab terjadinya tsunami sangat beragam, mulai dari gempa bumi bawah laut,letusan gunung api diatas dan bawah laut, longsor dibawah laut dan bisa juga karena hantaman meteor.

Tanda awal terjadinya tsunami sama seperti bencana lainnya, sebelum terjadi yang bisa dipelajari sehingga bisa meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Dan berikut adalah tanda awal sebelum terjadinya tsunami:

  1. Sesudah Gempa Bumi. Pemicu awal terjadinya tsunami adalah gempa bumi besar yang terjadi disekitar pantai dan laut. Gempa berkekuatan 6.5 SR bisa menjadi pemicu terjadinya gempa bumi.
  2. Air Laut Surut. Tanda terjadinya tsunami yang paling jelas adalah air laut yang terlihat surut secara tiba-tiba. Jika melihat tanda ini, segera menyelamatkan diri karena tsunami akan muncul dan menghantam daratan. Semakin jauh surutnya maka akan semakin kuat tsunami yang akan dihasilkan.
  3. Terjadi Suara Gemuruh. Menurut beberapa pakar menyebutkan sebelum terjadinya tsunami, akan terdengar suara gemuruh seperti kereta. Suara gemuruh tersebut.

Yang Dilakukan Ketika Terjadi Tsunami, antara lain:

  1. Jangan panik, lari menyelamatkan diri ke tempat aman yang lebih tinggi. Berlari sesuai dengan jalur evakuasi tsunami. Jika tidak ada jalur evakuasi, pilihlah menyelamatkan diri ke tempat lebih tinggi
  2. Jika tidak terdapat dataran tinggi, cari gedung yang kontruksinya kuat. Jangan pilih gedung yang terlihat rapuh. Berlindunglah di tempat aman hingga keadaan membaik.
  3. Jangan menyelamatkan diri menggunakan kendaraan terutama mobil. Sebab hal tersebut hanya akan menghambat anda dalam evakuasi.
  4. Jika gelombang tsunami menghanyutkan anda, cari benda terapung yang bisa dijadikan pegangan anda.

Setelah terjadi bencana tsunami, usahakan tetap berada di tempat aman. Sebab tsunami susulan bisa terjadi. Tunggu sampai suasana benar-benar aman dan menunggu regu penyelamat.

Sesudah bencana tsunami, akan banyak orang yang mengalami tekanan fisik dan mental. Karena melihat kerusakan bahkan korban jiwa. Jagalah kesehatan dan tetap tenang dan yakin semua akan baik-baik aja.

(Sumber: Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan)