Airnav Jaga Ketepatan Waktu Terbang Selama IMF - WBG 2018

:


Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 12 Oktober 2018 | 19:58 WIB - Redaktur: Juli - 386


Jakarta, InfoPublik – AirNav Indonesia menerapkan Ground Delay Program untuk menjaga tingkat ketepatan waktu layanan navigasi atau on time performance (OTP) di Bandara I Gusti Ngurah Rai, di tengah meningkatnya lalu lintas penerbangan selama pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG) 2018 di Nusa Dua, Bali.

Berkat penerapan Ground Delay Program yang telah diuji coba sebelum perhelatan ekonomi terbesar dunia tersebut berlangsung, Airnav berhasil menjaga OTP penerbangan di sana. Melalui sistem ini jumlah pesawat yang bisa diakomodir dapat dikalkulasikan sesuai kapasitas ruang udara. 

Untuk kondisi normal, OTP layanan navigasi AirNav Denpasar berada di angka 91 persen. Selama 5-11 Oktober menjadi 88,49 persen atau ada selisih 2,51 persen. Ini dikarenakan dalam kurun waktu tersebut terjadi banyak pergerakan VIP.

"Untuk VIP kita harus menutup ruang udara 30 menit sebelum dan 15 menit sesudahnya. Jadi meskipun terjadi peningkatan pergerakan dan juga ada VIP, dampak delay-nya terhadap penerbangan reguler sangat minim," jelas Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/10).

Disampaikan Novie, selama 5 - 11 oktober 2018, terdapat 1.837 penerbangan domestik, dan 1.557 penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. "Total yang dilayani mencapai 3.394 pergerakan, yang 17 di antaranya merupakan pergerakan pesawat VVIP, yakni para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan," ungkapnya.

Dalam kondisi normal, rata-rata pergerakan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai setiap harinya sekitar 450 pergerakan. Namun menurut Novie, selama pertemuan ini terjadi kenaikan signifikan. "Paling tinggi terjadi pada 5 Oktober 2018, ada 499 pergerakan. Dibanding periode sama pada bulan sebelumnya, terdapat penambahan hingga 213 pergerakan pesawat," pungkasnya.