Pemkab Lumajang Gelar Workshop Godex dan Sandex

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 27 April 2018 | 07:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K


Lumajang, InfoPublik – Sebagai upaya meningkatkan pelayanan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) bersama menggelar Workshop Governance Index  (GODEX) dan Sanitation Index (SANDEX), Rabu (25/4), bertempat di ruang pertemuan Hotel Gajah Mada (GM) Lumajang Provinsi Jawa Timur.

Regional Manager Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) Provinsi Jawa Timur Laksmi Cahyaniwati dalam sambutannya mengatakan, bahwa setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk lebih terbuka dalam menyampaikan data agar dapat diketahui titik-titik kelemahan yang bisa diperbaiki untuk mendukung pemerintah dalam hal akses air minum dan sanitasi.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan, GODEX merupakan alat ukur untuk pencapaian program dan kinerja Pemerintah Daerah yang mencakup beberapa indikator diantaranya adalah anggaran, akuntabilitas, inklusif, profesionalisme dan regulasi.Sedangkan, SANDEX merupakan alat ukur yang bertujuan untuk memotret dan mengukur capaian lembaga pengelola air limbah domestik dalam upaya mengelola Sistem Air Limbah Domestik serta sebagai alat pendukung untuk menyusun strategi capaian layanan air limbah domestik dalam rangka pencapaian Universal Acces dengan 5 indikator yaitu institusi, regulasi, cakupan, finansial dan operasi.

Workshop Governance Index  (GODEX) dan Sanitation Index (SANDEX) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) IUWASH PLUS ini dibuka oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Lumajang Enik Kustianingrohmi dan juga dihadiri oleh sejumlah OPD terkait serta undangan lainnya yang hadir dalam acara tersebut.

Sekretaris Bappeda Kab. Lumajang Enik Kustianingrohmi saat membuka acara mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam hal akses air minum dan sanitasi untuk menyukseskan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau biasa disebut Sustainable Development Goals (SDGs).

Lebih lanjut, dia juga mengatakan, berdasarkan data Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Tahun 2016, kondisi air minum di Kabupaten Lumajang mencapai 70 persen, sedangkan sanitasi mencapai 67 persen, jauh dari Universal Acces 100 persen.

“Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan capaian menjadi 100 persen pada tahun 2019 mendatang, kami berharap agar pendampingan IUWASH PLUS dapat memperkecil kesenjangan antara kondisi saat ini dengan target yang harus dicapai pada tahun 2019,” ungkapnya.

Disamping itu, Enik juga menyampaikan, bahwa dengan adanya hasil GODEX dan SANDEX tentunya dapat digunakan untuk mengetahui kinerja Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam pelayanan sektor air minum dan sanitasi, sehingga dapat dijadikan acuan untuk strategi perencanaan peningkatan capaian air minum dan sanitasi di Kabupaten Lumajang.

Hal ini diharapkan, dengan adanya beberapa tolak ukur tersebut, Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk kedepannya perlu melakukan rencana tindak lanjut dari hasil workshop ini. Adapun rencana tindak lanjut tersebut meliputi prioritas anggaran tentang sanitasi dan air minum yang perlu ditingkatan secara signifikan, perlu adanya percepatan pengisian personel di Unit Pelaksana Teknis Dinas Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik (UPTD SPALD) agar bisa beroperasi.

Dan, untuk mendukung regulasi kebijakan tarif dan regulasi teknis agar sistem SPAL bisa berjalan lancar, perlu adanya SOP baik dalam pengelolaan air bersih maupun sanitasi, perlu integrasi data pencapaian pemenuhan air bersih dan sanitasi dari hasil sensus yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam data spasial agar dapat diketahui posisi penerapannya serta diperlukan promosi dan pemasaran untuk pencapaian proses 100.0.100. (MC Kab. Lumajang/Eyv)