KKP Dorong Perekonomian Masyarakat Papua Melalui Budi Daya Lele Bioflok

:


Oleh Baheramsyah, Minggu, 18 Februari 2018 | 06:04 WIB - Redaktur: Juli - 600


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong perekonomian lokal masyarakat di Manokwari, Papua Barat, dengan mengenalkan kegiatan usaha di bidang perikanan budi daya yaitu lele bioflok dengan berbasis kawasan.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Slamet Soebjakto mengatakan, KKP akan memprioritaskan dukungan yang langsung menyentuh ekonomi masyarakat, antara lain usaha budi daya lele bioflok, pengembangan Unit Pembenihan Rakyat (UPR), dukungan induk dan benih, sarana dan prasarana produksi budi daya dan pakan ikan mandiri.

Menindaklanjuti keberhasilan lele bioflok di distrik Prafi, Slamet mengungkapkan KKP akan mendorong pengembangan budi daya lele berbasis kawasan. Untuk itu,  KKP akan menginisiasi konsep ini di Kabupaten Manokwari yakni dengan membangun model kampung bioflok.

"Intinya kampung bioflok akan menjadi satu kawasan yang terintegrasi dan diharapkan nantinya akan memicu pergerakan ekonomi lokal. Apalagi dengan pengenalan lele bioflok turut mendongkrak citra ikan lele  dan mulai disukai masyarakat," kata Slamet, di Jakarta, Sabtu (17/2).

Slamet optimistis model pengembangan seperti ini sangat pas dikembangkan di Manokwari. Potensi yang besar, serta kesukaan masyarakat terhadap ikan tawar menjadi alasan tepat untuk bangun model ini. 

Model ini juga diharapkan akan menjadi faktor pengungkit ekonomi masyarakat dan tentunya sangat penting dalam menyokong ketahanan pangan melalui peningkatan konsumsi ikan, saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat Papua Barat mencapai 46 kg per kapita per tahun.

"Mengembangkan model ini akan mempercepat perkembangan budi daya. Jadi nanti pembeli akan lebih mudah mendapatkan hasil produksi secara kontinyu dan sesuai kebutuhan," tutur dia.

Untuk mendukung realisasi kampung bioflok di Manokwari ini, KKP melakukan upaya memberikan dukungan usaha yaitu, memberikan tiga unit boiflok lele,penyediaan induk dan benih, dukungan pakan mandiri sebanyak satu paket. Disamping melakukan pendampingan teknologi dengan menerjunkan langsung tenaga ahli dari BBPBAT Sukabumi.

"Faktor paling penting kan ketersediaan benih bermutu dan murah. Oleh karenanya kita akan mulai tata sistem logistik benihnya. Induk kita suplai dari UPT atau UPTD untuk mencukupi kebutuhan benih pada UPR  yang ada di Manokwari," kata dia.

Sementara Ketua Pokdakan Sumber Rejeki Distrik Prafi Sunarto mengungkapkan, usaha lele bioflok yang dikenalkan KKP pada 2017 merupakan pertama kalinya di Papua. Usaha ini sangat prospektif mengingat permintaan ikan lele terus meningkat dengan harga yang bagus. Ia menyebut saat ini harga ikan lele berada pada kisaran harga Rp35.000- Rp40.000 per kg.

"Seminggu lagi kami akan panen perdana dengan perkiraan hasil produksi minimal 1,5 ton untuk 6 kolam. Kami harapkan nanti pasar bisa terpenuhi. Saat ini permintaan pembeli yang sering datang ke sini mencapai 270 kg per minggu. Ini memacu kita untuk terus naikkan produksi," ujar dia.