Pemilukada Mempunyai Makna Strategis

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Selasa, 6 Februari 2018 | 09:39 WIB - Redaktur: Kusnadi - 615


Ungaran, InfoPublik  - Sesuai dengan agenda nasional tanggal 27 Juni 2018 masyarakat Jawa Tengah akan melaksanakan Pemilihanh Umum Kepala Daerah (pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur pada periode 2018 – 2023.  Pemilukada sendiri mempunyai makna yang sangat  strategis bagi sebuah negara yang demokratis, karena pemilukada masyarakat atau rakyat dapat memilih, pilihannya sesuai dengan harapan yang diharapkan oleh masyarakat maupun dari para calon.

Demikian antara lain disampaikan Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho dalam sambutannya, usai kegiatan Simulasi Sistim Pengamanan Kota (Sispamkota) Dan Penanganan Anarkhi dalam rangka kegiatan menjelang pemilukada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018. Kegiatan ini berlangsung di Halaman GOR Pandanaran  Wujil, Bergas Kabupaten Semarang, Senin (5/2) pagi. Tema simulasi,  ”Siap Mengamankan Pemilu Gubernur Dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.”

Tampak hadir dalam kegiatan simulai ini,  Wakil Bupati Semarang Ngusti Nugraha SH, Kapolres Semarang AKPB Agus Nugroho, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto dan Danramil Klepu Kapten Inf. Joko Yudha (mewakili Dandim 0714 Salatiga). Selain itu hadir Perwakilan dari KPU Kabupaten Semarang, Panwaslu, Parpol,  Satpol PP, Kominfo, Dihub, Dinkes, DinKB PP, Kasubdit POM Ambarawa, Ketua FKUB, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Lebih lanjut Kapolres Agus Nugroho mengatakan, bila kita perhatikan pada saat ini, situasi dan kondisi wilayah kabupaten semarang  masih dalam keadaan kondusif, meskipun ada kecurangan unsur politik mulai meningkat, karena sudah mulai adanya pendaftaran dari para calon gubernur maupun wakil gubernur.

“Hal ini sangat wajar menjelang kompetensi  pertentangan antara kelompok pendukung peserta pemilukada. Namun perlu diwaspadai, bahwa situasi ini dapat berkembang menjadi lebih besar lagi, sehingga menimbulkan ancaman terhadap batas-batas keamanan dan kepentingan masyarakat, yang berpotensi mengganggu jalannya pesta demokrasi pilkada tahun 2018,” sebutnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Kapolres Agus Nugroho maka Polri sebagai institusi pemerintah    yang mendapat amanah untuk mengawal dan mengamankan jalannya pilkada, harus selalu peka dan siap siaga terhadap potensi kerawanan yang ada, yang dapat berubah menjadi ancaman bagi penyelesaian jalannya pilkada 2018.

“Namun demikian polisi, juga tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan peran serta dari  seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan stabilitas keamanan yang kondusif, sehingga pesta demokrasi dapat terselenggara secara langsung, bebas rahasia, jujur adil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” terang Kapolres Agus.

Pada hari ini menjadi salah satu moment yang penting dan strategis bagi kita, untuk membuktikan, bahwa kita memang serius, dan berkomitmen dalam mengamankan pemilukada 2018 dengan   melaksanakan latihan kontingensi Penanggulangan energi dan sispamkota  menjelang pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur 2018. “Kuncinya adalah untuk mengkaji dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam rangka penanggulangan aksi anakhi oleh sekelompok orang, masyarakat serta menyamakan persepsi dalam  cara bertindak dalam pelaksanaan penaggulangan tindakan anakhi menjelang pemilukada tahun 2018,” pungkasnya.

Hadir dan turut menyaksikan dalam simulasi latihan penanganan anarkhi dan sispamkota ini Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugraha SH, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bambang Kusriyanto BSc serta perwakilan Kodim 0714 Salatiga. (L/Kus)