Petani Guntung Ujung Gunakan Refugia Atasi Hama

:


Oleh MC Banjar, Senin, 11 Desember 2017 | 10:01 WIB - Redaktur: Tobari - 523


Martapura, InfoPublik – Para petani Desa Guntung Ujung, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, kini mendapatkan cara baru untuk mengatasi serangan hama. Mereka memanfaatkan tanaman refugia untuk mengendalikan hama yang menyerang padi.

Refugia merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Suryodadari 2, yang berfungsi sebagai habitat atau rumah bagi serangga musuh alami dan penarik hama tanaman.  Tanaman refugia ditanam para petani di pematang-pematang sawah.

Sejumlah tanaman yang masuk jenis refugia antara lain, kenikir, lavender, jengger ayam, tapak dara, bunga matahari, marogolb, dan kembang kertas. Tanaman refugia bunga tersebut akan mengeluarkan nectar yang baunya menarik serangga, musuh alami maupun hama tanaman untuk datang.

Selain itu juga bunga tanaman jagung, kacang panjang, bayam merupakan tanaman refugia. Bahkan gulmapun bisa berperan sebagai tanaman refugia seperti babandotan, ajrean, bunga tahi ayam, bunga legetan, pegagan, rumput setaria, rumput kancing ungu, dan kacang pentoi.

Enny Risanthi, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura (TPH) Banjar, yang membina kelompok tani Suryodadi 2 menjelaskan,  penanaman refugia di atas lahan pertanian atau sekitar lahan pertanian adalah usaha konservasi serangga musuh alami sehingga agroekosistem di persawahan terjaga.

“Apabila agroekosistem lahan pertanian stabil maka populasi hama akan seimbang dengan populasi musuh alami dan pada akhirnya menciptakan keselarasan ekologi untuk pertanian berkelanjutan,” jelasnya, pekan lalu.

Anthi, sapaan Enny Risanthi menjelaskan, tanaman refugia di lahan padi binaannya berawal dari sekolah lapang pengendali hama terpadu atau SL PHT. Ia bersyukur, petani berani mengaplikasikan pupuk kandang dan menanam refugia sebagai pengelolaan hama terpadu.

“Tahun ini kami menerima kunjungan dari Loka Penelitian Penyakit Tungro Balitbang Sulawesi Selatan. Rupanya mereka juga tertarik dengan refugia. Bahkan cara tersebut juga sudah ditularkan kepada petani lain di Kabupaten Banjar,” jelas Anthi, di Desa Guntung Ujung Kecamatan Gambut. 

Kepala Dinas TPH Banjar Muhammad Fachry menyatakan, refugia satu dari sekian banyak upaya PPL melawan organisme pengganggu tanaman (OPT) di areal persawahan. Menurutnya, pengendalian hama serangga di tanaman padi dan sayuran tak selamanya menggunakan pestisida.

“Pengendalian secara alami dengan memanfaatkan serangga musuh alami terkadang lebih efektif, efisien, dan ekonomis serta memberikan dampak baik pada lingkungan,” tuturnya. (MC-Kab.Banjar/Ronie/dani/toeb)