Menpar: Crisis Center Kemenpar Selalu Siaga Layani Wisatawan

:


Oleh Untung S, Kamis, 30 November 2017 | 09:54 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 377


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan kesiapan Crisis Centre Kementerian Pariwisata untuk mengantisipasi kebutuhan wisatawan mancanegara dan nusantara selama periode terjadinya bencana di Indonesia.

Hal ini disampaikan Menpar saat hadir dalam Rapat Lintas Kementerian berjudul Antisipasi Siaga Darurat Banjir, Tanah Longsor, dan Erupsi Gunung Agung yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Rabu (29/11)

Rapat yang dipimpin Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani itu selain dihadiri Menteri Pariwisata, Arief Yahya, hadir pula Menteri PU-Pera, Mendikbud, Menteri Sosial, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Kantor Staf Presiden, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Kepala Basarnas dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan perwakilan kementerian dan lembaga lain. 

Seluruh instansi memaparkan kesiapan terhadap potensi kebencanaan yang kemungkinan terjadi di Indonesia dan mirigasi terhadap Erupsi Gunung Agung.

Menpar juga sempat memaparkan tiga tahap Mitigasi Krisis Pariwisata yang terdiri atas Tahap Tanggap Darurat, Tahap Rehabilitasi, dan Tahap Normalisasi sesuai acuan standar UNWTO.

"Kami juga sudah memberikan anjuran kepada asosiasi hotel untuk membantu akomodasi yaitu 1 malam gratis bagi Wisman dilanjutkan dengan diskon 50 persen atau best rate untuk malam selanjutnya. Selain itu, Kemenpar juga memantau perkembangan setiap enam jam untuk memonitor perkembangan Gunung Agung," katanya.

Secara spesifik, Menpar mohon kepada Kemenhub agar merubah regulasi agar tiket masyarakat yang batal akibat _force majeure_ meletusnya Gunung Agung tidak secara sepihak dicancel oleh airlines, melainkan dapat direroute atau reschedule tanpa perlu menambah biaya ekstra.

Proyeksi kerugian yang akan terjadi, sampai akhir tahun 2017, Kemenpar berpotensi kehilangan 1 juta Wisman karena erupsi Gunung Agung. Proyeksi kerugian nilai ekonomi sebesar 9 Triliun Rupiah sampai akhir tahun 2017 karena sehari terdapat potensi kehilangan devisa 250 Milliar Rupiah setiap harinya.

Rapat ditutup dengan komitmen kesiapan lintas Kementerian/Lembaga untuk menghadapi resiko terjadinya bencana alam memasuki periode bulan Desember 2017-Maret 2018 dan juga kesiapan mitigasi erupsi Gunung Agung yang sedang terjadi.