Wagub Jateng Pimpin Rakor TKPK di Kabupaten Blora

:


Oleh MC Kabupaten Blora, Sabtu, 7 Oktober 2017 | 13:49 WIB - Redaktur: Tobari - 525


Blora, InfoPublik - Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si mengapresiasi tekad pemerintah Kabupaten Blora dalam pengentasan kemiskinan di wilayah kabupaten setempat.

Demikian disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi  Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Jum’at (6/10). Rakor dilaksanakan bersama antara Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Acara diawali dengan paparan Bupati Blora Djoko Nugroho tentang persentase penduduk miskin Kabupaten Blora tahun 2016, tingkat kemiskinan Kabupaten Blora dengan daerah sekitar, peta kemiskinan kabupaten Blora, penurunan tingkat kemiskinan dan kendala yang dihadapi.

Bupati Djoko Nugroho juga memaparkan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan. Kebijakan dan regulasi kemiskinan penanggulangan kemiskinan. Percepatan dan pemenuhan infrastruktur dasar dan sinergitas program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora.

“Untuk infrakstruktur jalan hutan, mungkin baru kami yang berani melakukan,” ucap bupati Djoko Nugroho.

Menanggapi pemaparan Bupati Blora Djoko Nugroho, Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs. H. Heru Sudjatmoko, M.Si antara lain mengemukakan agar Kabupaten Blora tidak mensejajarkan tingkat kemiskinan dengan kabupaten lain.

“Saya mengapresiasi tekad pengentasan kemiskinan oleh Pemkab Blora, itu bagus. Pertumbuhan ekonomi di Blora relatif tinggi dan inflasi rendah. Jalan provinsi sudah dibangun di Blora,” ujar Wagub  Heru Sudjatmoko.

Kemiskinan, menurut Wagub Heru Sudjatmoko, berhubungan erat dengan pemerataan, sehingga butuh kerja sama yang agar ekonomi kuat.

Miskin, tidak terlepas dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan sehingga maju.  Miskin, disebabkan faktor lingkungan yang tidak memadai, bisa lingkungan keluarga atau sosial.  

Lebih lanjut disampaikan, fenomena kemiskinan ini seperti keniscayaan, kendati demikian tidak boleh dibiarkan. Harus turun ke tingkat desa dengan melibatkan petugas, organisasi dan lembaga terkait.

“Dalam pengentasan kemiskinan yang terpenting adalah mengusahakan ekonomi, kesehatan dan pendidikan serta memberikan ketrampilan, sehingga yang miskin berkecukupan,” kata Wagub  Heru Sudjatmoko.  

Wagub juga menyoal populasi ternak sapi di Blora yang cukup tinggi, sehingga peternak perlu dibina dan terus dikembangkan.  “Populasi ternak sapi di Kabupaten Blora cukup tinggi, dan harus tetap dikembangkan. Meski petani sudah menggunakan alat pertanian modern, namun peternak tetap diberdayakan,” jelasnya.

Gotong royong perlu terus ditingkatkan dalam upaya pengentasan kemiskinan di Blora. “Yang jelas, warga miskin harus kerja, sehat, sekolah dan ikut program keluarga berencana,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Wagub Heru Sudjatmoko secara simbolis menyerahkan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) Tahap I sebanyak 8 unit di Kabupaten Blora. Bantuan diserahkan melalui Bupati Blora Djoko Nugroho.

Di sela-sela acara, Wagub Jateng mengaku merasa terhibur ketika mendengarkan alunan gending ilir-ilir yang dibawakan oleh kelompok seni karawitan Among Raos Blora. “Sungguh saya merasa kembali pada usia 25 tahun, ketika mendengar alunan gendhing Ilir-Ilir,” ujar Wagub sambil bercanda.   

Rakor lebih semangat ketika sejumlah Kepala Desa dan Camat diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan. Di antaranya Kades Jurangjero Kecamatan Bogorejo, Kades Bangkleyan Kecamatan Jati, Kades Kalinanas Kecamatan Japah, Kades Kamolan Kecamatan Blora serta Camat Japah.

“Kami ingin segera perbaikan infrastruktur jalan di wilayah desa Bangkleyan,” kata Kades Bangkleyan.

Sujadi, Kades Kamolan meminta saran dan solusi pemberdayaan karang taruna. Kemudian Kades Jurangjero, Juwartik, meminta pembangunan infrastruktur jalan desa ditingkatkan.  

Sementara Camat Japah Kiswoyo, meminta agar penerangan jalan dari wilayah Kecamatan Japah hingga Pucakwangi Kabupaten Pati diperhatikan dan ditambah karena gelap jika malam hari.

 Di tempat yang sama perwakilan komunitas diifabel Blora, Sukandar, meminta peralatan seperti mesin jahit untuk membuat pakaian jadi dari kain batik yang  telah dibuatnya.  

Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Blora H. Arief Rohman, Sekda Blora Bondan Sukarno, Pimpinan OPD, Camat dan kepala desa.

Agenda Wagub selanjutnya, mengunjungi komunitas difabel di Desa Kamolan Kecamatan Blora, kemudian silaturahmi dengan pengasuh dan santri pondok pesantern Al-Fatah Desa Sempu, Kecamatan Kunduran sekaligus menyerahkan bantuan dari APBD Provinsi Jateng senilai Rp50.000.000. Wagub dan rombongan juga melaksanakan sholat Jum’at  di masjid setempat.  ((MC Blora/Teguh/toeb)