Kekurangan Arus Listrik,DPRD Gelar Rapat Dengan PLN Wilayah Aceh

:


Oleh Media Center Aceh, Rabu, 31 Mei 2017 | 08:20 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 432


Banda Aceh. Info Publik. Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) merespon keluhan masyarakat terkait seringnya pemadaman listrik dengan memanggil institusi terkait ke DPR Aceh, Selasa (30/05).

Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi II DPR Aceh Nurzahri, dihadiri pihak PT PLN Persero Wilayah Aceh, PT Pertamina serta Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, khusus membahas pelayanan listrik selama bulan Ramadhan dan menyambut hari raya Idul Fitri 1438 Hijriyah.

Ketua Komisi II DPR Aceh Nurzahri mengatakan, rapat tersebut untuk mendengar penjelasan dari pihak PLN dan pihak terkait lainnya, terkait terjadinya pemadaman listrik di sebagian Aceh selama bulan suci Ramadan.

Menurut penjelasan PLN, pemadaman dilakukan karena kerusakan transmisi akibat petir, sehingga PLTU Nagan rusak dan seluruh wilayah yang selama ini bergantung pada PLTU Nagan dilakukan pemadaman bergilir.

“Kalau memang benar seperti itu, sehingga kita tidak bisa menyalahkan juga. Tapi kita minta PLN untuk lebih siap menghadapi faktor alam di Aceh, karena faktor alam di Aceh sering mengganggu kelistrikan,”ujarnya.

Pada kesempatan itu DPR Aceh dan PLN juga membahas kompensasi yang seharusnya diterima masyarakat akibat dari pemadaman, walaupun kompensasi yang diterima masyarakat tidak mampu menutup kerugian masyarakat.

“Bentuk kompensasinya adalah dalam bentuk diskon voucer bagi pasca bayar, dan prabayar ada diskon bayar listrik walaupun ukurannya sangat kecil.  Dan PLN mengaku mau bertanggungjawab untuk memberikan kompensasi,”ujarnya.

Nurzahri menambahkan, pada kesempatan itu, dihadapan DPR Aceh, PLN berjanji mulai Selasa (30/05) malam listrik akan kembali normal.

“Kalau nggak ada faktor alam lagi, tak ada petir, tak ada roboh pohon, malam nanti malam sampai akhir Ramadhan akan normal,”ujarnya.

Sementara anggota Komisi II DPR Aceh Aminuddin mempertanyakan kenapa kerusakan PLN justru terjadi disetiap bulan Ramadhan.

Selain itu Aminuddin juga meminta penjelasan dari PLN kapan persoalan kelistrikan di Aceh mampu diselesaikan sehingga bisa dijelaskan kepada masyarakat.

General Manager (GM) PLN wilayah Aceh, Jefri Rosiadi, menanggapi sejumlah pertanyaan dari anggota Komisi II DPR Aceh menjelaskan, kebutuhan listrik di provinsi Aceh dalam kondisi beban puncak mencapai 390 MW.

Ia menyebutkan ada sejumlah pembangkit di Aceh yang belum beroperasi secara maksimal, sehingga Aceh kekurangan suplai arus listrik. Ia mencontohkan PLTMG Arun yang memiliki kapasitas 184 MW baru mampu berproduksi 80-90 MW. Kemudian PLTU Nagan yang punya kapasitas 2x100 MW baru berproduksi 60 MW.

“Karena kalau semua pembangkit di Aceh normal, sehingga kita punya 411 MW, namun seperti PLTMG Arun sedang diperbaki dan akan bertambah kapasitas menjadi 140 MW pada Agustus nanti,”lanjutnya. (MC.Aceh/Eyv)