Pembangunan Kota Bandung Libatkan Masyarakat

:


Oleh MC Kota Bandung, Senin, 30 Januari 2017 | 10:16 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 300


Bandung, InfoPublik - Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil hari ini, Jumat (27/01) ditemani oleh Deni Ferdian, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan daerah. Deni adalah pemenang kontes Andai Aku Wali Kota yang dilaksanakan melalui platform iuran.id di tahun 2016 lalu. Gagasan yang membuatnya memenangkan kontes tersebut adalah motor ambulans yang diberi nama Sagraha. Idenya tersebut akan diwujudkan oleh pemerintah kota tahun ini.

Sagraha adalah motor yang dimodifikasi agar bisa berfungsi sebagai ambulans dengan dilengkapi berbagai peralatan kesehatan. Motor tersebut dirancang agar bisa menjadi moda pertolongan darurat ke tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh mobil. “Ini adalah solusi untuk emergency kesehatan di kampung-kampung yang padat, yang mobil tidak bisa masuk,” terang Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jumat (27/01).

Ridwan sangat mengapresiasi gagasan yang muncul dari warganya itu. Melalui platform iuran.id, masyarakat Bandung bisa menyumbangkan pemikiran demi kemajuan kota. Pada tahun 2016, terkumpul hampir 1700 gagasan dari sekitar 5000 warga.

“Salah satunya kita seleksi. Kita bikin kompetisi, final, dan akhirnya terpilih Mas Dani, seorang dokter yang memberi gagasan untuk membuat ambulans dengan motor,” ujarnya.

Platform iuran. id merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaring ide pembangunan kota dari masyarakat. Dengan teknlogi informasi, pengumpulan gagasan itu dapat dilaksanakan lebih efisien. Menurut Ridwan, masyarakat seyogianya perlu dilibatkan dalam proses pembangunan agar memberi pemahaman bahwa perubahan kota tidak hanya datang dari pemerintah saja.

“Inilah cara kami membuat kolaborasi dengan warga Bandung supaya mereka bersemangat, bahwa dalam mendesign kota dan masa depannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Gagasan tidak harus datang dari Walikota. Gagasan bisa datang dari warga. Selama gagasannya keren dan aplikatif pastilah kami wujudkan untuk menjadi kenyataan,” paparnya.

Istilah “keren” versi Ridwan Kamil adalah bahwa gagasan tersebut harus bisa menjawab permasalahan kota. Selain itu, ide tersebut harus mudah diaplikasikan. “Contohnya ambulans motor ini, dengan harga 40 jutaan motornya sudah bisa dimodif menjadi ambulans. Kita sebar ke wilayah-wilayah Kota Bandung, sehingga pelayanan kesehatan di Kota Bandung bisa lebih optimal,” katanya.

Tahun 2017, penjaringan gagasan akan kembali dilaksanakan pemerintah kota. Kali ini, gagasan yang diseleksi akan difokuskan ke dalam tiga aspek yang paling dibutuhkan, yakni transportasi, kewirausahaan, dan pengentasan kemiskinan. “Jadi kesimpulannya, di Bandung membangun kota itu nggak hanya gimana Pemkot, nggak hanya gimana wali kota, tapi warga bisa berpartisipasi. Buktinya, hari inilah sebagai perwujudannya,” jelasnya.(MC.Kota Bandung/Eyv)