:
Oleh MC Kab Boven Digoel, Kamis, 17 November 2016 | 08:20 WIB - Redaktur: Tobari - 926
Boven Digoel, InfoPublik – Pendeta Paul Snider, sebagai pelayanan di pos-pos (tempat-tempat pelayanan) yang berada di sekitar Distrik Kombay dan Distrik Yaniruma, mengemukakan dulu masyarakat Korowai memiliki budaya tinggal di rumah pohon dan mereka takut untuk berkumpul dan tinggal bersama-sama.
“Sehingga kami lebih susah menyebarkan firman Tuhan, karena kami harus berjalan dari rumah pohon yang satu ke rumah pohon lainnya,” katanya kepada MC Boven Digoel, saat mengikuti kunjungan kerja Bupati Benediktus Tambonop, S.STP, di Danowage, Senin (14/11).
Tapi, mungkin Tuhan punya rencana agar mereka bisa mendengar firman Tuhan sehingga beberapa tahun belakangan mereka berkumpul membuat pos dan di daerah Korowai sendiri ada sekitar 25 pos ,sehingga kami bisa mengajari mereka setiap hari.
“Saya memilih Danowage sebagai pusat penyebaran firman Tuhan, karena waktu survei pada tahun 2009 Danowage adalah tempat yang strategis menjangkau pos-pos dan sekarang menjadi pusat pelayanan firman Tuhan. Untuk menjangkau pos-pos kita harus melalui sungai memakai perahu,” kata Pendeta Paul Snider.
Pesan pendeta bahwa dia sangat mengharapkan kedatangan Bupati dan mengenal lebih dekat Bupati, karena dari dulu warga mengharapkan kedatangan Bupati ke Danowage agar dapat melihat keberhasilan dan kemajuan daerah Korowai.
Pendeta Paul berharap kepada pemerintah Kabupaten Boven Digoel agar Bupati beserta SKPD dapat mengunjungi Danowage beberapa kali dalam setahun, supaya bisa bekerjasama dalam memajukan Danuwage. Sehingga dapat membantu mendorong penyebaran Firman Tuhan. (MC. Boven digoel/ Tiya/toeb)