Pokdakan Bina Usaha Kopa Kamang Hilia Budidayakan Ikan Lele

:


Oleh MC Kab Agam, Sabtu, 5 November 2016 | 07:49 WIB - Redaktur: Tobari - 1K


Agam, InfoPublik - Budidaya ikan lele bila ditekuni serius mendatangkan laba yang menggiurkan. Pasalnya, pasar ikan di Sumatera Barat masih tergolong besar. Seperti dialami Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Bina Usaha Kopa Jorong IV Kampung, Nagari Kamang Hilia, Kecamatan Kamang Magek. 

"Setelah kita lihat ke lokasi satu unit kolam lele jenis sangkuriang ukuran 7 x 15 meter mampu hasilkan Rp10 juta sampai Rp11 juta," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto di Lubuk Basung, Jum’at (4/11). 

Diceritakan, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Bina Usaha Kopa ini merupakan binaan Dinas DKP Agam mulai tahun 2004 sampai sekarang dan usahanya hanya pembesaran lele.  

Sebelumnya benih lele didatangkan dari Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Semenjak tahun 2015 benih lele kelompok tersebut tidak lagi dari Kampar tetapi melalui hasil pembenihan dan pemijahan yang dilakukan di Kecamatan Lubuk Basung dan Pariaman. 

Pada tahun ini kelompok pembudidaya ikan telah dibantu mesin pembuat pakan mandiri. "Alhamdulilah, saat ini, pokdakan sudah menunjukkan hasilnya dengan teknologi sederhana dan didukung tiga bahan baku  berupa, tepung ikan rucah, jagung, dan dedak," katanya. 

Selain itu, mereka sudah mampu menghasilkan pakan sebanyak 500 kg per hari dengan perkiraan harga per kilogram Rp6.000. Harga ini lebih murah jika dibandingkan dengan harga pakan pabrikan untuk lele saat ini sekitar Rp10.000 per kilogram.

Kelompok Bina Usaha Kopa memiliki 20 unit kolam permanen dan 10 kolam terpal dengan ukuran 7 x 15 meter dan rata-rata setiap bulannya panen 1 kolam yang diisi benih lele ukuran 6-7 cm sebanyak 300 kg dengan masa pemeliharaan 2,5 bulan membutuhkan pakan lebih kurang 900 sampai 1 ton pakan buatan sendiri. 

"Jadi satu kolam bibit 300 kg dan ukuran 7 x 15 meter dapat menghasilkan sebanyak 700 kg ikan lele konsumsi dengan harga jual ke pedagang saat ini, Rp15.000 sampai Rp16.000 per kilogram." katanya. 

Sementara itu, kalau rata-rata penjualan satu unit kolam lebih kurang mencapai Rp10 juta sampai Rp11 juta dan ini telah dikurangi biaya benih, pakan, obat dan tenaga kerja. Sehingga didapat keutungan  bersih sebanyak Rp2 sampai Rp2,5 juta perunit kolam lele. 

Selain Kabupaten Agam dan Pariaman. Hasil ini juga telah dipemasarkan ke Bukittinggi dan Padang. Kedepannya  kita sudah persiapkan pengasapan untuk kelompok ini karena kualitas lelenya sudah memenuhi standar. Untuk pakan yang digunakan dan tidak mengunakan isi perut ayam yang mengandung banyak lemak, katanya.(mc agam/toeb)