:
Oleh MC Kabupaten Merauke, Senin, 9 Mei 2016 | 09:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 568
Merauke, InfoPublik – Dalam rangka menyerap aspirasi dari rakyat secara langsung, Anggota Komisi IV DPR RI Sulaeman Hamzah turun menemui langsung masyarakat di 3 Kampung, Rabu (4/5). Ketiga kampung yang didatangi itu adalah Kampung Kemangi dan SP V Distrik Tanah Miring dan Kampung Mimi Baru Distrik Jagebob, Kabupaten Merauke-Papua.
Diawali dari Kampung Kemangi, kemudian dilanjutkan ke Kampung Mimi Baru dan terakhir SP V Tanah Miring. Sulaeman Hamzah menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan ini untuk mendengarkan secara langsung apa yang menjadi keluhan dan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Karena apa yang dipikirkan belum tentu sama dengan yang dibutuhkan oleh rakyat khususnya para petani maupun nelayan.
‘’Aspirasi-aspirasi yang disampaikan warga itu coba kita perjuangkan lewat komisi untuk bisa dianggarkan pemerintah,’’ katanya.
Menurut Sulaeman, komunikasi harus terus dibangun dengan rakyat seperti yang coba ia lakukan itu. Sebab jika komunikasi putus, maka apa yang diinginkan rakyat tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan.
Politisi dari Partai Nasdem ini mengaku, hingga sekarang ini tidak kurang dari 200 unit peralatan mesin pertanian maupun di bidang kelautan dan perikanan telah didorong ke Papua untuk membantu petani dan nelayan yang ada di Papua.
Ia meminta agar bantuan yang sudah diserahkan selama ini dapat dimanfaatkan secara kelompok karena bantuan ini diberikan bukan secara perorangan.
‘’Harap dimanfaatkan dan dirawat dengan baik. Kalau itu sudah bisa digunakan dan dirawat dengan baik, maka bantuan lainnya bisa menyusul,’’ terang Sekjen DPW Nasdem Provinsi Papua tersebut.
Sementara di Kampung Kamangi itu, warga yang sebagian besar adalah penduduk asli Papua itu meminta bantuan hand traktor. Sebab, menurut warga setempat dalam mengola sawah, mereka harus menyewa hand traktor.
‘’Kami tidak punya hand traktor. Padahal kami punya sawah disini luas, tapi tidak bisa diolah semua karena dana yang kami siapkan untuk menyewa hand traktor terbatas,’’ kata seorang warga setempat.
Mendengar aspirasi itu, Sulaeman Hamzah menjanjikan untuk memperjuangkan dan meminta masyarakat setempat untuk bersabar karena menurutnya butuh proses penganggaran. (02/mc/mrk/AHK/Kus)